News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Penculikan dan Pembunuhan Satu Keluarga di Tanjungmorawa, Polisi Masih Mencari Keberadaan Suniati

Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Polisi dibantu warga mengevakuasi mayat pria yang diduga adalah Muhajir dari Sungai Blumai Desa Tadukan Raga Kecamatan STM Hilir Kamis, (11/10/2018).

Laporan Wartawan Tribun Medan, Indra Gunawan Sipahutar

TRIBUNNEWS.COM, LUBUKPAKAM - Kabar penemuan mayat lagi-lagi menggegerkan warga Tanjungmorawa, Deliserdang, Minggu (14/10/2018).

Ini merupakan penemuan mayat kedua, setelah dua hari sebelumnya, Muhajir ditemukan dalam kondisi tewas mengenaskan di Sungai Blumai Desa Tadukan Raga, Kecamatan STM Hilir.

Kemarin, warga lebih heboh, karena mayat yang ditemukan adalah Solihin, siswa SMP Negeri 2 Kecamatan Tanjungmorawa, Deliserdang.

Solihin tak lain adalah anak Muhajir.

Polisi semakin menguak dugaan pembunuhan dan penculikan satu keluarga ini lewat penyelidikan, meski pelakunya masih misterius.

Solihin merupakan satu di antara korban penculikan dan pembunuhan, warga Desa Bangun Sari Kecamatan Tanjungmorawa.

Tangan dan Kaki Terikat
Informasi yang dihimpun Tribun-Medan.com, jasad Solihin ditemukan warga sekitar pukul 16.30 WIB di Sungai Blumai Dusun Bintang Meriah Desa Limau Mungkur Kecamatan STM Hilir.

Sama seperti ketika jasad Muhajir ditemukan, kondisi jasad Solihin juga ditemukan dalam keadaan tangan dan kaki yang terikat.

Baca: Satu Per Satu Keluarga Korban Penculikan Ditemukan, Kaki dan Tangan Jasad Solihin Terikat

Kapolsek Talun Kenas, AKP Hotman Samosir yang dihubungi sekira pukul 19.00 WIB menyebut mayat yang ditemukan di pinggir sungai belum selesai dievakuasi.

Warga Desa Bangun Sari Baru siap-siap menyambut kedatangan jenazah Solihin, Minggu (14/10/2018) malam. TRIBUN MEDAN/INDRA GUNAWAN SIPAHUTAR

Ia membenarkan keluarga korban sudah datang ke lokasi.

"Kita evakuasi kita bawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Medan dulu nanti. Diautopsi dan diambil dulu sidik jarinya. Kalau usianya memang sekitar 12 tahunan gitu," kata Hotman.

Istri Muhajir Belum Ditemukan
Muhajir dan keluarganya dikabarnya hilang dari kediamannya yang berada di Desa Bangun Sari, Kecamatan Tanjungmorawa Selasa lalu.

Saat ini tinggal jasad istrinya Suniati yang belum ditemukan keberadaannya. Polisi masih terus melakukan penyelidikan atas kasus ini.

Diberitakan Tribun-Medan.com sebelumnya, hingga Jumat (12/10/2018) lalu, pihak kepolisian belum berhasil mengungkap siapa dibalik dugaan kasus penculikan dan pembunuhan keluarga yang berada di Gang Rambutan Dusun III Desa Bangun Sari, Tanjungmorawa, Deliserdang.

Baca: Yenny Wahid Mundur dari Posisi Direktur Wahid Institute Demi Jokowi

Belum dapat dipastikan bagaimana nasib Suniati saat ini.

Sementara jenazah Muhajir sudah dikebumikan oleh pihak keluarga.

Sebelumya jasad Muhajir ditemukan warga dalam keadaan kaki dan tangan terikat di Sungai Blumai Desa Tadukan Raga Kecamatan STM Hilir.

Muhajir merupakan manager di PT Domas atau pabrik Kacamata Mata Tanjung Morawa.

Pihak kepolisian melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) di rumah Muhajir, Jumat (12/10/2018) siang.

Tim identifikasi Polda Sumut memasuki dan mendokumentasikan setiap ruangan rumah. Setelah itu mereka juga memberi police line.

Desi yang merupakan anak pertama korban berharap agar ibu dan adiknya bisa ditemukan dalam keadaan selamat.

Ia menyebut ayahnya sudah dikebumikan Kamis (11/10/2018) malam.

Ia tahu mayat yang ditemukan di sungai adalah ayahnya setelah ikut polisi melihat mayat yang ditemukan di STM Hilir.

Jasad Solihin dalam keadaan tangan dan kaki terikat ditemukan di pinggir Sungai Blumai Dusun Bintang Meriah Desa Limau Mungkur Kecamatan STM Hilir, Minggu (14/10/2018). Kondisi terikatnya jasad Solihin sama seperti jasad ayahnya Muhajir yang ditemukan lebih dahulu. Kini hanya Suniati, istri Muhajir yang belum ditemukan keberadaannya. (Istimewa)

"Bapak dan ibu saya itu orangnya baik lah. Setahu saya enggak punya musuh mereka. Tapi kok bisa tega kali pelakunya. Saat ditemukan di sungai ayah saya dalam keadaan kaki dan tangannya terikat. Saat ini belum ada kabar dari polisi dimana ibu dan adik saya," ucap Desi dengan raut wajah sedih saat ditemui di rumah kontrakannya.

Rumah kontrakan Desi ini hanya berjarak sekitar 50 meter dari rumah orang tuanya.

Baca: Kesaksian Korban Gempa Palu: Air Tsunami tidak Masuk ke Masjid Jami Pantoloan, Hanya Melompati Kubah

Ia memilih mengontrak karena sudah berkeluarga. Saat diwawancarai Tribun, Desi bahkan sempat menangis.

"Padahal Senin malam adik saya itu masih datang ke rumah, dia belajar karena mau ujian paginya. Jam sembilan malam itu dia pulang dari rumah saya. Kalau sama ibu hari Senin ya masih jumpa dia main ke rumah. Di situ sajalah terakhir saya jumpanya. Selama ini mereka juga enggak pernah ada cerita punya masalah, ya itu karena orang tua saya memang enggak ada musuhnya," kata Desi diiringi tangisan tersedu-sedu.

Gali Kubur Tengah Malam
Jasad M Solihin ditemukan dalam keadaan tangan dan kaki terikat di pinggir Sungai Blumai Desa Limau Mungkur Kecamatan STM Hilir, Minggu sore sekitar pukul 16.30 WIB.

Warga ramai menunggu jenazah tiba di rumah duka. Karena rumah Muhajir masih diberi garis polisi warga pun menyiapkan kedatangan jenazah di rumah tetangganya.

Beberapa warga pun membagi tugas, ada yang menggali kubur meskipun kondisi sudah malam.

"Udah pasti mayat yang ditemukan di sungai itu Solihin. Saya sudah dihubungi Kepling dan disuruh untuk siap-siap. Ya rencananya mau dimakamkan begitu sampai rumah. Malam ya malam lah namanya sudah seperti ini kan kondisinya. Kemarin bapaknya pun malam hari juga kami kebumikan. Ini masih dibawa ke RUmah Sakit Bhayangkara Medan duku. Sudah dikafani biasanya dan disini tinggal kami salatkan saja nanti," kata warga.

Muhajir semasa hidup saat foto bersama anaknya. (Istimewa)

Warga Diminta Ikut Bantu Cari Suniati
Kapolsek Tanjungmorawa, AKP Budiono Saputro mengaku saat ini mereka masih terus melakukan penyelidikan.

Polisi juga meminta bantuan warga untuk ikut mencari keberadaan Suniati.

"Memang ada yang kita curigai tapi ini masih kita lakukan pendalaman lagi. Nanti kalau sudah ada perkembangannya kita kasih tahu," kata Budiono.

Meski rumahnya kawasan padat penduduk namun tidak ada warga yang mengetahui kapan pastinya Muhajir dan keluarganya menghilang.

Hanya saja, disebut-sebut tidak kelihatan sejak Selasa lalu.

Rumah Muhajir hanya berjarak sekitar 50 meter dari rumah kontrakan anak pertamanya, Desi.

Ia memilih mengontrak karena sudah berkeluarga.

Saat diwawancarai Tribun-medan.com, Desi pun sempat menangis. Saat ini, hanya ia dan adiknya yang sekolah di Jogja, yang masih hidup.

"Padahal Senin malam adik saya itu (Solihin) masih datang ke rumah, dia belajar karena mau ujian paginya. Jam sembilan malam itu dia pulang dari rumah saya. Kalau sama ibu hari Senin ya masih jumpa dia main ke rumah. Di situ sajalah terakhir saya jumpanya. Selama ini mereka juga enggak pernah ada cerita punya masalah, ya itu karena orang tua saya memang enggak ada musuhnya," kata Desi.

Polisi sudah mengumpulkan berbagai bukti penyelidikan, memeriksa sejumlah saksi dan olah TKP. (dra/tribun-medan.com)

Artikel ini telah tayang di Tribun-medan.com dengan judul 4 Fakta Penculikan & Pembunuhan Satu Keluarga di Tanjungmorawa Usai Geger Penemuan Mayat Solihin

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini