Sandiaga Uno mengaku 20 tahun telah mengenal Aa Gym.
Selama itu pula dia kerap kali mendapatkan masukan mengenai usaha yang dijalankannya.
"Kebijakan harus mengarah ke yang kecil. Enam bulan ke depan kami akan memberi perhatian khusus kepada masyarakat kecil," katanya.
Saat ditanya mengenai langkah konkret mengenai ekonomi keumatan, Sandiaga Uno mengatakan, bentuknya dapat berupa pelatihan hingga pendampingan untuk masyarakat keci.
Selain itu, masyarakat bisa diberikan pengetahuan mengenai pemasaran dan pelatihan sumber daya manusia (SDM).
"Ada beberapa (contohnya) pusat keagamaan bertumbuh dengan pusat perekonomian. Kita sudah lihat itu di Jatim," katanya.
Di lokasi yang sama, Ketua Yayasan Daarut Tauhiid, Gatot Kunta menjelaskan, semua aset Daarut Tauhid adalah wakaf.
Mulai dari toko hingga penginapan, hampir semuanya dikelola dengan model bagi hasil.
"Kita juga ada yang jadi UKM, itu 1.200 orang dari biaya infak sedekah, dibina setiap bulannya," ujarnya.
Per 2007, Gatot mengatakan, aset Daarut Tauhid sudah mencapai Rp 145 miliar.
Dari wakaf, kata dia, terbukti Daarut Tauhiid bisa mandiri, mulai dari bayar listrik hingga menggaji pegawai.
"Tidak dari sumbangan masyarakat. Dari sumbangan masyarakat itu ada di Daarut Tauhiid Peduli. Dari sumbangan masyarakat itu (malah) jadi program beasiswa dan program kemanusian," ujar Gatot.