"Yang boleh besuk hanya pihak keluarganya, soalnya di ICU harus steril, butuh ketenangan," katanya.
Keluarga Rini Puspitawati (26), kini tidak berani membuka media sosial.
Banyaknya netizen yang menghujat serta kabar hoax tentang kondisi adiknya, membuat keluarga Rini atau Rindu tidak berani membuka Facebook dan Instagram.
Selain itu, ada banyak foto kondisi Rini yang penuh luka pasca kecelakaan.
"Di media sosial hampir setiap hari. Saya sampai nggak berani buka Facebook, setelah adik saya mengalami kecelakan.
"Takut lihat gambar, berita-berita bohong, kan bikin saya kesal, bikin emosi," kata kakak kandung korban, Wiwik (30), saat ditemui di ruang tunggu pasien di RSUD dr.Soedono, Rabu (17/10/2018) siang.
Ia mengatakan, sejak hari pertama pasca kecelakaan, sudah beredar kabar yang menyebut adiknya meninggal dunia.
Tak hanya itu saja, adiknya juga dikabarkan mengalami luka parah.
"Sama sekali tidak ada patah tulang, di media sosial itu kan dikabarkan, kakinya patah, tangannya patah, hidungnya patah, padahal tidak.
Hanya luka lebam di mata, luka robek di dada kanan, dan juga luka dalam, sama luka lecet-lecet," katanya.
Suami Wiwik, Sumarno (42) menceritakan, pada Senin (15/10/2018) setelah barang-barang milik Rini dari lokasi kejadian diserahkan kepada pihak keluarga, segera ia menutup akun Instagram milik Rini.
Dia tidak ingin, netizen atau orang lain menyalahgunakan foto atau menghujat di akun adik iparnya.
"Sudah saya matikan. Senin sore kan baru bisa diambil barang-barangnya."
"Dompet, uang, semuanya masih ada. Mungkin sebagian kecil yang hilang, yang kami tidak tahu," kata kakak ipar, Rini saat ditemui di RSUD dr.Soedono.