Laporan Wartawan Sripoku.com, Welly Hadinata
TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG - Arison (44), terus berontak dan teriak-teriak untuk minta dilepaskan dari pegangan petugas ketika dibawa ke RS Bhayangkara Palembang, Minggu (21/10/2018).
Arison dibawa petugas ke RS Bhayangkara Palembang guna menjalani tes kejiwaan.
Sebelumnya pada hari Minggu, Arison mengamuk di Mapolres Muba.
Bahkan Arison mengamuk hingga menyebabkan seorang petugas piket jaga di Mapolres Muba, mengalami luka akibat terkena senjata tajam (sajam) yang dibawa Arison.
"Arison ini kita bawa ke RS Bhayangkara untuk menjalani tes kejiwaan dan forensik. Apakah benar mengalami gangguan jiwa atau tidak, karena yang bersangkutan ini bisa menyetir mobil sebelum ngamuk di Mapolres Muba," ujar Kompol Erwin S Manik, Kabag Ops Polres Muba ketika dikonfirmasi di RS Bhayangkara Palembang.
Baca: BKN Umumkan Hasil Seleksi Administrasi CPNS 2018, Ini Tahapan Berikutnya
Dikatakan Erwin, menurut keterangan sang istri, Martini, Arison ini kondisinya memang linglung sejak tiga hari terakhir.
Bahkan rencananya akan dibawa untuk berobat secara alternatif. Namun Arison datang ke Mapolres Muba dan mengamuk.
Baca: Pria Beristri Kedapatan Sekamar Bareng ABG di Hotel, Mengaku Bayar Rp 1 Juta
Memang sebelumnya Arison datang ke Mapolres Muba yang sempat masuk ke dalam masjid. Namun Arison mengamuk atau kumat saat ditegur petugas.
Saat itu petugas menegur Arison, karena kendaraan mobil pikap yang dikendarainya parkir tidak teratur.
"Saat akan diamankan petugas, Arison mengeluarkan pisau kecil dari pinggangnya. Namun ada insiden kecil yang mana pisau Arison melukai petugas. Tapi kondisi petugas tidak apa-apa," ujarnya.
Setelah diamankan petugas, kemudian polisi memanggil pihak keluarga Arison.
Tercatat dalam kesehariannya Arison bekerja sebagai petani.
Namun saat ditanyai apakah memang mengalami gangguan jiwa, pihak keluarga tidak dapat menunjukkan kartu kuning.
"Memang menurut keterangan istrinya, Arison ini pernah berguru dengan guru spiritual di Kenten Laut yang bernama Malik atau dijuluki Malaikat Empat. Tapi intinya masih kita dalami," ujar Erwin.
Sementara petugas saat ini masih menunggu hasil pemeriksaan tes kejiwaan Arison.
Tampak Arison menjalani pemeriksaan di ruang khusus yang berada di lantai dua IGD RS Bhayangkara Palembang.
"Intinya kita masih menunggu hasilnya. Barang bukti sajam pisau dan mobil pikap sudah diamankan. Kalau memang mengalami gangguan jiwa, mengapa bisa menyetir. Pastinya akan kita jerat dengan pasal undang-undang darurat," ujar Erwin.