Saat itu, korban sedang berada di luar kota. "Pulang, korban kaget karena melihat rumahnya berantakan.
Gembok gerbang rusak, pintu pun rusak, dan kamar lemari diacak-acak. Akhirnya, ia melapor ke polisi," kata Kasat, Rabu (8/11/2018) siang
Dia menjelaskan, setelah diselidiki, ternyata para pelaku ini menggunakan kartu kredit korban.
Mereka menggunakan KTP palsu milik korban.
Nah dari situlah muncul dan dikembangkan, akhirnya, pihaknya berhasil mendapatkan informasi tersangka ada di Surabaya.
"Mereka ini sudah bersekongkol sudah lama. Dan mereka spesialis pencurian rumah kosong antar kota. Di Kota Pasuruan saja sudah dua rumah yang pernah dibobol, belum di kota dan kabupaten lainnya," terangnya.
Menurut Kasat, dalam pemeriksaan awal, ketiganya ini memiliki peran masing-masing.
Pasutri Husni dan Cristy berperan sebagai encari sasaran.
Cristy ini yang menggambar dan mempersiapkan rumah yang akan dibobol.
Sedangkan Husni bertugas sebagai pengemudi.
Mereka datang menggunakan mobil Honda Brio sewaan.
Selanjutnya, mereka masuk dengan merusak gembok gerbang.
Mereka mengacak-acak dan mencari barang berharga di dalam rumah korban.
"Setelah itu mereka mengambil barangnya dan dibagi rata. Hasil dari curian mereka dibagi bersama dan masing-masing digunakan untuk membiayai hidup. Ini masih akan kami kembangkan lagi," pungkas dia. (Galih Lintartika)
Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Pasangan Siri Kompak Bobol Rumah Kosong di Pasuruan, saat Ditangkap Berada di Hotel Surabaya,