Bahkan, Putri pernah dilarikan ke UGD Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta.
Dokter juga sempat melarang Putri terbang ke Lampung untuk menghadiri prosesi pemakaman jenazah suaminya.
Namun, Putri yang turut membawa anak keduanya, Opi, berupaya menguatkan diri untuk turut mengantarkan Wahyu ke tempat peristirahatan terakhirnya.
Menurut Yulius, kondisi Putri ketika selama berada di rumah duka baik dan sehat.
Yakin Jasad Xherdan
Yulius menambahkan, pihaknya harus kembali terbang ke Jakarta pada sore hari, untuk memantau proses identifikasi terhadap Xherdian.
"Jadi selepas zuhur kami kembali ke bandara lagi (menuju Jakarta)," kata Yulius.
Meskipun belum ada kabar mengenai Xherdan, pihak keluarga meyakini jasad bocah berusia 4 tahun itu sudah ada di antara jenazah yang ditemukan oleh Badan SAR Nasional.
"Insya Allah yakin, karena potongan-potongan jenazah itu kan banyak sekali. Hanya untuk mengidentifikasinya itu sangat sulit, apalagi mereka sudah terendam beberapa hari," ujar Yulius.
Yulius mengutarakan, apabila sudah teridentifikasi rencananya jenazah Xherdan akan dibawa ke Bangka.
Pemakaman terpisah antara Wahyu dan anaknya, menurut dia, sebagai upaya untuk mempererat silaturahmi antarkeluarga.
Yulius mengatakan, ibunda Wahyu, Yuni Hesti, nantinya akan terus ke Bangka karena masih ada cucu yang harus dikunjungi.
Sedangkan Putri juga akan selalu berkunjung ke Lampung karena harus ziarah di makam suami.
"Kita sudah diskusikan, insya Allah ikhlas, ya udah nggak apa-apa, kita berbagi saja supaya nanti hubungan silahturahmi antara pihak suami dan (pihak) istri tetap berjalan," katanya.
Wabup Ikut Salatkan
Sementara itu, Wakil Bupati Pringsewu, Fauzi, juga melaksanakan takziah ke rumah duka. Fauzi hadir sebelum jenazah Wahyu tiba di rumah duka.