FN melaporkan dugaan kejahatan seksual yang dilakukan AU, AK dan AT.
Setelah menerima laporan tersebut, pukul 15.00 WIB, Komisioner KPPAD langsung turun ke TKP di Siantan, Kecamatan Pontianak Utara.
Mereka menjemput kedua adik FB yakni JT dan RK.
Namun keduanya tidak ditemukan.
"Karena tidak mendapatkan, malam harinya Komisioner KPPAD kembali mendatangi TKP untuk menjemput JT dan RK, tetapi tidak berhasil menemui JT dan RK," ucapnya.
KPPAD mendapatkan informasi, pada tanggal 21 Agustus 2018 Pukul 08.00 WIB, pihak keluarga dari AU menyerahkan JT dan RK kepada kakak pengasuh FB, yaitu A.
A adalah guru les dan tempat bercerita tentang masalah yang dialami oleh FB.
Alik Rosyad menuturkan pada tanggal 24 Agustus 2018, KPPAD melakukan trauma healing oleh psikolog dari DP3A Kalbar terhadap korban FB, dan kepada kedua adiknya.
"Pada saat itulah terungkap bahwa JT mengakui dia juga menjadi korban kejahatan seksual oleh AU dan AT," terangnya.
Mendengar pengakuan tersebut, KPPAD Kalbar membuat laporan dengan korban JT ke Polresta.
Baca: Dua Pekan Menghilang, Polisi Pastikan Sofyan Pengemudi Taksi Online di Palembang Meninggal
"Jadi ada 2 laporan ke Polresta, pertama oleh FN dengan korban FB dan laporan kedua oleh KPPAD Kalbar dengan korban JT," kata Alik Rosyad.
Selanjutnya KPPAD Kalbar juga mengupayakan untuk memindahkan sekolah 3 kakak beradik ini dalam satu lingkup sekolahan.
Melalui proses yang cukup panjang, akhirnya KPPAD bisa memindahkan 3 kakak beradik ini pada satu sekolah dengan maksud agar terhindar dari rumah TKP dan terduga pelaku yang saat itu belum ditahan.
"Perkembangan dari kasus ini dikeluarkan Sprindik dari Polresta tanggal 22 September 2018," tegasnya.
Kemudian Polresta mengeluarkan SKAP untuk AK pada tanggal 24 September 2018 dan AK sudah ditahan.
"Selanjutnya berdasar SKAP tanggal 9 November 2018, tersangka AT ditahan, namun AU (DPO) sampai saat ini belum diketahui keberadaannya," kata dia. (MG1)
Artikel ini telah tayang di Tribunpontianak.co.id dengan judul Kisah Tragis 3 Bocah di Siantan, Dicabuli 3 Pamannya Bertahun-tahun, Tidur di WC Karena Ketakutan