Namun ia tak menyangka bakal jadi korban berikutnya.
"Kolong itu bekas tambang timah, TB 39. Memang banyak buaya di situ, sekitar lima sampai enam ekor, ada yang kecil dan ada yang besar," katanya.
Sementara itu karena buaya sudah tiga kali nenyeranf warga, pawang dari pun dikerahkan.
Proses penangkapan buaya dilakukan, mereka berhasil menangkap anak buaya ukuran panjang 1,3 meter seberat 14 kg.
Sedangkan induk buaya yang masih berada di kolong, hingga Rabu (14/11/2018) petang, masih diburu.
"Yang berhasil ditangkap ini tergolong masih anak buaya. Ukuran panjang satu meter lebih, berat sekitar 14 Kg. Buaya tangkapan diikat (tali rapiah) dan diletakkan di samping rumah saya, jadi tontonan warga," kata Gano (29, Warga Tanjung datu Sungailiat ditemui secara terpisah, Rabu (14/11/2018).
Menurut Gano, akhir-akhir ini, buaya sering muncul, berjemur di pinggir kolong.
Sedangkan kolong yang dimaksud sudah lama digunakan warga untuk mandi dan mencuci pakaian.
Tapi kini tempat pemandian umum. Itu malah jadi sarang buaya.
"Buaya sering terlihat muncul, pagi dan sore. Sudah ada sekitar tiga orang warga kamu yang diterkam buaya.
Buaya paling besar ukuran badannya selebar dua keping papan, panjang sekitar empat meter," katanya.
Sementara Mang Gani (62), mengaku sudah lama tinggal di Dusun Tanjungratu Sungailiat Bangka.
Namun baru kali ini melihat kemunculan buaya di kolong dusun setempat.
"Setahu saya, dulu tidak ada buaya di Tanjungratu.