TRIBUNNEWS.COM, MEULABOH - Dermawan (44) dan M Tahir (34) dinyatakan terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah menambang emas secara ilegal di Kecamatan Pante Ceureumen, Aceh Barat.
Kedua terdakwa akhirnya divonis majelis hakim masing-masing enam tahun dalam sidang pamungkas, Senin (12/11/2018) lalu.
Majelis hakim Pengadilan Negeri (PN) Meulaboh juga mendenda kedua terdakwa yang merupakan warga Kecamatan Pante Ceureumen, Aceh Barat itu sebesar Rp 1,5 miliar, subsidair 6 bulan kurungan.
Sidang kasus itu dipimpin hakim ketua M Taher SH dibantu hakim anggota Al-Qudri SH dan Irwanto SH.
Sedangkan Jaksa Penuntut Umum (JPU) dari Kejari Aceh Barat, Yusni Febriansyah Efendi dan Dedek Syumarta Suir SH.
Dalam amar putusannya, hakim menyatakan terdakwa I dan II bersalah melakukan tindak pidana penambangan tanpa IUP, IPR, atau IUPK.
Kedua terdakwa juga disebutkan telah melanggar Undang-Undang (UU) Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batu Bara serta UU Nomor 18 Tahun 2013 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Perusakan Hutan.
Baca: Takut Ditembak Mati, Dua Tersangka Kasus Pembunuhan Sopir Taksi Online Menyerahkan Diri
"Menjatuhkan pidana penjara masing-masing 6 tahun denda Rp 1,5 miliar subsidair 6 bulan kurungan. Barang bukti beko dalam kasus ini dikembalikan kepada pemiliknya," ujar hakim ketua.
Vonis hakim itu lebih rendah dari tuntutan jaksa yang sebelumnya menuntut kedua terdakwa masing-masing 7 tahun dan denda Rp 1,5 miliar subsidair 6 bulan kurungan dikurangi selama terdakwa menjalani pidana penjara dan perintah terdakwa tetap ditahan.
Terhadap vonis hakim tersebut, kedua terdakwa menyatakan banding, sedangkan jaksa menyatakan pikir-pikir.
Setelah persidangan selesai kedua terdakwa kembali ke rumah masing-masing karena keduanya selama persidangan merupakan tahanan rumah.
Seperti diberitakan, dua warga Kecamatan Pante Ceureumen, Aceh Barat, Dermawan (44) dan Thahir (34) yang namanya dimasukkan Polres Aceh Barat ke dalam daftar pencarian orang (DPO) akhirnya menyerahkan diri pada medio Juni 2018.
Keduanya ditetapkan DPO sejak Februari 2018 dalam kasus tambang emas ilegal di pedalaman Kecamatan Pante Ceureumen.
Barang bukti dalam kasus ini berupa satu unit beko (ekskavator) sudah diamankan sejak Februari 2018 di Mapolsek Pante Ceureumen.