TRIBUNNEWS.COM, BANTEN - Pembangunan jalur ganda (double track) antara Stasiun Maja – Stasiun Rangkasbitung akan meningkatkan frekuensi perjalanan maupun kapasitas angkut KRL Lintas Tanah Abang – Rangkasbitung menjadi dua kali lipat.
“Double track akan meningkatnya kapasitas dan perjalanan KRL menjadi 2 kali lipat dari 32 perjalanan menjadi sampai 64 pejalanan pulang pergi,” ujar Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi saat meninjau pembangunan double track (jalur ganda) KA Maja – Rangkasbitung dan program padat karya di stasiun Citeras, Banten, Minggu (18/11/2018).
Pembangunan jalur ganda atau double track tersebut diharapkan juga bisa meningkatkan taraf hidup masyarakat di kawasan itu lebih layak.
"Kami lakukan pembangunan double track dan elektrifikasi ini karena ingin melayani masyarakat Rangkasbitung. Sebagai kota baru di Maja dan Rangkasbitung ini, kami ingin hidup yang lebih layak," kata Budi Karya.
Budi Karya mengatakan, rata-rata penumpang di Stasiun Citeras hanya 326 penumpang per hari, sementara di stasiun Rangkasbitung sebanyak 5.887 per hari.
Kereta api Tanahabang-Rangkasbitung sebelumnya menggunakan kereta api lokal atau KRD sebanyak empat kereta api per hari.
Baca: Perjalanan KRL Tanah Abang-Rangkasbitung dan Sebaliknya Terganggu Akibat Pohon Tumbang
Kemudian pada awal Maret 2017, lintas Angke-Tanah Abang-Rangkasbitung dilayani KRL empat kereta per hari dengan kapasitas angkut 7.200 penumpang per hari.
Mulai 1 April 2017, lintas Angke-Tanah Abang-Rangkasbitung dilayani KRL lintas Maja-Tanah Abang 153 kereta per hari, dan 34 kereta api per hari keberangkatan atau kedatangan Rangkasbitung.
Total perjalanan KRL menjadi 187 kereta per hari dengan kapasitas angkut 307.800 penumpang per hari.
"Dari 34 kereta api per hari keberangkatan atau kedatangan dari Rangkasbitung akan ditingkatkan menjadi 64 kereta api per hari," kata Budi Karya.
Pembangunan jalur ganda Maja – Rangkasbitung sepanjang 17,2 km menelan biaya Rp. 309,7 milyar dengan anggaran multiyears (2017-2018) dan waktu pengerjaan selama 16 bulan. Ditargetkan awal tahun 2019, jalur ganda ini sudah dapat beroperasi.
Direktur Utama PT Kereta Commuter Indonesia (PT KCI) Wiwik Widayanti yang turut mendampingi Menhub pada kunjungan kali ini mengatakan, masih ada hal-hal yang masih harus diperbaiki paralel dengan pembangunan jalur ganda ini.
Diantaranya yaitu masih adanya beberapa stasiun di lintas Tanah Abang – Rangkasbitung yang belum bisa melayani 12 gerbong kereta.
Stasiun tersebut yakni Kebayoran, Serpong, Cisauk, Tenjo dan Rangkasbitung.
Kemudian, hal lainnya adalah soal persinyalan di lintas ini yang masih bersifat tertutup / petak jalan, dimana antar stasiun hanya bisa untuk 1 KA saja.
Selain itu, perlu dilakukan pengembangan Stasiun Tanah Abang untuk meningkatkan kapasitas jalur KA, karena saat ini untuk menjalankan lintas Tanah Abang – Rangkasbitung hanya tersedia dua jalur saja.
Selain meninjau pembangunan jalur ganda, dalam kunjungan kali ini Menhub juga meninjau program padat karya di Stasiun Citeras yang berhasil menyerap puluhan masyarakat sekitar.
Program padat karya merupakan program pemerintah untuk memberdayakan masyarakat dalam pembangunan infrastruktur yang tengah gencar dilakukan pemerintah.
“Program padat karya ini memberikan kesempatan lapangan kerja. Saya pesan orang sekitar proyek direkrut jangan mengambil jauh-jauh karena mereka juga ingin bekerja dan kalau penduduk setempat yang dilibatkan maka proses bisnis itu akan lebih baik karena memang ada suatu pelibatan di sana,” kata Menhub. (Warta Kota/Mohamad Yusuf)