TRIBUNNEWS.COM, MAMASA - Dalam dua pekan terakhir, atau sejak Selasa (6/11/2018) warga Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat, dirisaukan dengan guncang gempa berturut-turut di daerah mereka.
Akibatnya, ribuan warga memilih meninggalkan rumah atau mengungsi ke sejumlah titik, bahkan ada yang keluar dari Kabupaten Mamasa, seperti di daerah Polman, Mamuju, Pinrang dan sejumlah daerah lainnya.
Di Kabupaten Mamuju, tercatat sekitar 200 warga Kabupaten Mamasa, mengungsi ke daerah Kecamatan Kalukku, tepat di Desa Pokkang.
Jarak Kecamatan Kalukku, Kabupaten Mamuju dan Mamasa kurang lebih 100 km dari arah utara.
Disana, ratusan warga yang terdiri dari anak-anak, remaja dan warga lanjut usia, tinggal di sebuah tenda yang mereka dirikan dengan hanya beralaskan terpal selama dua pekan.
Salah seorang pengungsi Sarje, yang usia diperkirakan lebih dari 60 tahun mengaku, masih enggang kembali ke kampung mereka karena masih trauma. Mereka khawatir kejadian di Palu, Sulawesi Tengah, terjadi Mamasa.
"Beberapa keluarga kami yang tinggal di Pengungsian Sumarorong, juga rencananya akan kesini, kami belum tahu sampai kapan akan disini karena gempa masih sering terjadi,"kata Sarje, Senin (19/11/2018).
Sarje mengaku, saat ini mereka makan dari sumbangan warga sekitar, dan sejumlah organisasi masyarakat yang berbaik hati menyalurkan bantuan kepada mereka.
"Sebagian rumah kami disana retak-retak, bahkan ada yang hampir rubuh, sehingga menambah ketakutan kami. Bahkan, ada jalan yang sudah pecah-pecah sehingga kami memilih menyingkir untuk sementara waktu,"ujarnya.(*)
Baca: Hari Pertama SKD CPNS 2018 Kemenkumham di Mamuju, 2 Sesi Tes Belum Ada Peserta Lolos Passing Grade
Baca: Sepeda Nusantara Etape Manakarra Dilepas Wakil Bupati Mamuju