Mereka memecah kaca depan dan merusak rumah Juari. Sebelum lancarkan aksi penganiayaan, kawanan tersebut mematikan lampu kampung sehingga begitu gelap.
"Kejadiannya begitu cepat. Saya belum sempat tutup pintu rumah. Semuanya sudah membawa celurit dan senjata lainnya," imbuhnya.
Salah satu orang ada yang menyabetkan celurit, ada yang memukulkan tanpa ampun pentungan, gagang cangkul, dan cor-coran.
Tak puas begitu saja, mereka menganiaya korban yang sudah tak berdaya, dalam kondisi berlumur darah itu para pengeroyok tega menyeret Juari.
Posisi tubuh Juari telungkup dengan wajah menghadap aspal. Tubuhnya diseret di jalan kampung dengan jarak 100 meter. Juari akhirnya meninggal dunia. Kondisi mayat pun begitu mengenaskan.
Farida mengaku tak tahu apa yang melatar-belakangi pengeroyoan kepada kakaknya itu. Kakak iparnya juga tidak bercerita apapun soal kejadian di pertunjukan kuda lumping.
"Tidak tahu, semoga pelaku segera diamankan," harapnya.
Terpisah, Kanit Reskrim Polsek Turen Iptu Hari Eko Utomo mengatakan, sampai saat ini polisi terus melakukan pengejaran terhadap pelaku pembunuhan.
20 Latihan Soal Matematika Kelas 5 SD BAB 4 Kurikulum Merdeka & Kunci Jawaban, Keliling Bangun Datar
Download Modul Ajar Serta RPP Seni Rupa Kelas 1 dan 2 Kurikulum Merdeka Lengkap Link Download Materi
"Masih kami telusuri. Kami koordinasi dengan Buser dan Reskrim Polres Malang untuk mencari pelaku. Perkara ini masih dalam lidik kami," papar Hari.(*)
Berita ini telah tayang di suryamalang.com dengan judul "Juari Tewas Dikeroyok, Disabet Celurit, Dihantam Cangkul dan Tubuhnya Diseret Sepanjang 100 Meter"