TRIBUNNEWS.COM, BLITAR - Proyek pembuatan patung Bung Karno oleh Pemkab Blitar menuai kritik anggota DPRD Kabupaten Blitar.
Dewan menganggap wajah patung tersebut tak mirip dengan Bung Karno, sehingga harus dibongkar.
Anggota DPRD Kabupaten Blitar dari Fraksi Partai Gerindra, Mujib, meminta agar patung yang informasinya dibuat di Bali itu diturunkan, sebab tak mirip dengan wajahnya Bung Karno sehingga jadi aneh dipandang.
Baca: PDIP Wajibkan Calegnya Pasang Gambar Bung Karno - Megawati hingga Jokowi - Maruf Amin
"Masak, wajahnya Bung Karno kok seperti itu. Wes, nggak enak dan nggak sreg di hati, kalau diamati karena nggak ada kemiripan. Bahkan, aura dan ketokohan Bung Karno tak tampak pada patung itu," kata Mujib, Senin (26/11/2018).
Terkait persoalan itu, dirinya mengaku sudah bicara ke M Rijanto, Bupati Blitar.
Ia minta agar patung bapak Proklamator itu dibongkar dan diturunkan, dengan diganti yang lebih baik atau lebih mirip.
Sebab, jika tidak, maka selamanya akan jadi pembicaraan dan, itu bisa memalukan pemkab.
"Sebaiknya, segera saja, patung itu ditutup (dengan terpal), supaya tak terlihat masyarakat. Kalau masyarakat mengetahuinya, kan bisa jadi pembicaraan yang ramai," sambungnya.
Sejak rencana pembuatan, proyek itu langsung disorot anggota dewan karena dianggap terlalu besar anggarannya, yakni Rp 1,7 miliar.
Lokasinya yang berada di dalam perkantoran pemkab, dan pengerjaannya yang molor beberapa bulan pun juga masuk catatan dewan.
Mujib membandingkan patung Bung Karno dibuat Pemkot Blitar tahun 2014 lalu dengan anggaran Rp 1,6 miliar.
Patung Bung Karno yang berada di pertigaan Herlingga Jalan S Supriadi) Kota Blitar itu sangat mirip wajahnya.