Ada yang janggal kemudian.
Biasanya, pukul 07.00, suaminya sudah kembali ke rumah dengan membawa nira.
Namun sudah lebih dari jam tersebut, korban tak kunjung kembali ke rumah.
Jumiati lantas mencari suaminya ke pekarangan tempat korban menyadap nira tiap harinya.
Ia pun terkaget saat menemukan suaminya dalam keadaan terlentang di bawah pohon kelapa.
Jumiati sontak berteriak meminta tolong.
Warga kemudian membawa korban ke rumahnya yang berjarak kurang lebih kurang lebih 100 meter
Lalu meminta bantuan medis dari puskesmas Kaligondang untuk pertolongan pertama.
"Setelah selang beberapa menit korban dinyatakan meninggal dunia," kata Kapolsek Kaligondang AKP Imam Hidayat.
Dr Bunga dari Puskesmas Kaligondang mengatakan, dari hasil pemeriksaan medis terhadap korban, terdapat luka patah tulang leher, patah tulang pinggang sebelah kanan. dan patah tulang kaki kiri.
Setelah dilakukan pertolongan dan pemeriksaan, selanjutnya jenazah korban diserahkan oleh Kapolsek Kaligondang kepada pihak keluarga.
Selanjutnya dimakamkan di tempat pemakaman umum desa setempat
Atas kejadian tersebut, Kapolsek mengimbau kepada warga agar lebih berhati hati saat menyadap nira mengingat musim hujan sekarang mengakibatkan pohon menjadi licin.
Penderes diharap memperhatikan kondisi pohon kelapa sebelum memanjat agar kejadian tersebut tidak terulang kembali. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul Jumiati Berteriak Lihat Suami Telentang di Bawah Pohon Kelapa, Tetangga dan Polisi Datang,