Terpisah, Kapolres Pidie, AKBP Andy Nugraha Setiawan Siregar SIK, melalui Kasat Reskrim, AKP Mahliadi ST MM menjelaskan, kasus meledaknya balon gas di Gampong Meucat Teubeng, Kecamatan Pidie, beberapa hari lalu masih ditangani Reskrim Polres Pidie.
Polisi juga telah mengambil keterangan dari tujuh saksi, termasuk Kepala SMPN 2 Sigli, Drs Mukhlis.
Hasil keterangan dari ketujuh saksi telah diperiksa terkait meletusnya balon gas yang dilepas dari SMPN 2 Sigli saat memperingati HUT Ke-72 PGRI dan Hari Guru Nasional.
Seratus balon tersangkut di pohon mangga di Gampong Meucat Teubeng. Namun, nahas balon gas itu meledak saat dibagikan kepada anak-anak.
Baca: Polisi Bekuk Admin Akun Grup Facebook Gay Pijat Balikpapan
Namun, kata Mahliadi, polisi belum bisa membeberkan kepada publik hasil pemeriksaan tersebut.
Sebab keterangan ketujuh saksi itu akan dicocokkan dengan keterangan korban yang terluka.
"Penyidik belum bisa mengambil keterangan dari korban karena masih menjalani perawatan di RSUD Sigli. Jadi, kita harus tunggu korban sembuh. Untuk pemeriksaan saksi dari warga dan pihak SMPN 2 Sigli telah selesai, tinggal sekarang saksi korban," ujarnya.
Sebelumnya, balon gas meledak di Gampong Meucat Teubeng, Kecamatan Pidie, terjadi Sabtu (24/11/2018) siang.
Balon itu meledak setelah diturunkan dari pohon mangga setinggi lima meter yang sebelumnya terbawa angin usai dilepas dalam rangkaian upacara peringatan HUT PGRI dan Hari Guru Nasional di SMPN 2 Sigli.
Tujuh orang, termasuk anak-anak, mengalami luka bakar terkena semburan api dari balon meledak. Korban adalah Ari Maulana (13), Khairul Fahmi (8), M Nur (40), Hendra (32), Arkam (47), Muhibul Tibri (10), dan Maulidar (14) harus dirawat di RSUD Tgk Chik Di Tiro Sigli. (naz)
Artikel ini telah tayang di Serambinews.com dengan judul Korban Balon Gas Dioperasi