Tapi dengan sudah dibukanya pintu air, maka kemungkinan besar resapan air akan lebih cepat mengalir.
Logistik Pemilu Aman
Dua kantor pemerintahan, PDAM Jembrana dan KPU Jembrana, juga tak luput dari bencana.
Kedua kantor ini terendam banjir.
Menurut Darwin, kantor KPU tergenang air dikarenakan temboknya jebol sehingga air masuk ke dalam semua.
"Sedangkan untuk kantor PDAM memang karena lokasi di bawah jalan. Air mengalir ke bawah sehingga kantor PDAM tergenang," jelasnya.
Terpisah, Ketua KPU Jembrana, I Ketut Gde Tangkas Sudiantara, menyatakan kantor KPU Jembrana yang berada di Jalan Udayana ini sudah menjadi langganan banjir.
Karena itu, saat hujan lebat turun, pihaknya sudah mengamankan peralatan penting seperti komputer serta dokumen-dokumen sehingga selamat dari air.
Ia pun menyatakan logistik untuk Pemilu 2019 aman dari banjir.
Baik untuk kotak suara dan surat suara yang berada di kantornya atau di gudang sewaan.
Tangkas menjelaskan, yang ada di kantor hanya beberapa segel dan tinta.
"Tidak ada yang rusak karena ditaruh di atas meja dan tidak sampai kena air," ucap Tangkas ketika dikonfirmasi, malam kemarin.
Sedang kotak dan bilik suara ditaruh di gudang sewaan, yang lokasinya berada di ketinggian.
Banjir tidak sampai masuk ke dalam gudang.
Untuk kantor KPU memang posisinya di bawah jalan raya.
Alhasil air yang seharusnya masuk ke drainase, mengalir ke kantor KPU hingga membanjiri halaman dan ruangan kantor.
"Kalau di halaman kantor tinggi air selutut orang dewasa. Kalau di dalam ruangan sekitar 30 sentimeter," ungkapnya.
Artikel ini telah tayang di Tribun-bali.com dengan judul Mang Adi Tewas Selamatkan Televisi, Keseterum Listrik Saat Hujan Deras Mengguyur Jembrana