Ucapan Latif disampaikan dalam Bahasa Madura saat kedua orang itu usai berjalan-jalan pada 4 September 2018.
Pada 4 September itu, Latif dan Zaenal janjian berjalan-jalan ke Watu Gudang Gumitir, Silo. Keduanya berboncengan setelah menitipkan sepeda motor Latif di rumah salah satu teman Zaenal di Kecamatan Mayang.
Pulang dari Gumitir, Latif dan Zaenal mampir ke Sumber Air Simpen di Desa Sidomulyo. Saat itulah terjadi percakapan penagihan utang itu. Termasuk ucapan Latif yang menyinggung perasaan Zaenal.
Karena tersinggung, Zaenal pun memukul kepada Latif memakai kayu. Usai dipukul, Latif tidak langsung meninggal dunia.
Zaenal kemudian membenamkan kepala Latif ke selokan berlumpur di kawasan itu. Zaenal kemudian meninggalkan tubuh Latif yang sudah tidak bergerak.
Pada 6 September, Zaenal kemudian menjual motor Latif kepada teman yang dititipi sepeda Latif.
Setelah itu, dia pergi ke Madura. Pada 18 September, jenazah Latif ditemukan warga.
"Setelah kami melakukan penyelidikan, antara lain melewati motor Latif yang dijual dan beberapa petunjuk lain, akhirnya kami simpulkan Latif dibunuh dan ternyata pelakunya mengarah kepada temannya sendiri yakni Zaenal," tegas Kusworo.
Polisi menjerat Zaenal memakai Pasal 338 KUHP dengan ancaman pidana 12 tahun penjara. (Sri Wahyunik)
Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul 3 Bulan Misterius, Akhirnya Misteri Pembunuhan Penjual Sayur di Jember Terungkap,