Laporan wartawan tribunkaltim.co, Christoper D
TRIBUNNEWS.COM, SAMARINDA - Jajaran Polsek Sungai Kunjang belum dapat memastikan penyebab terjadinya api membesar yang mengakibatkan kebakaran di jalan Jakarta, Perum Korpri, Blok CK, RT 66, Sungai Kunjang.
Kapolsek Sungai Kunjang, Kompol I Gede Suardana menjelaskan, pihaknya masih menunggu kedatangan tim Labfor Mabes Polri guna melakukan penyelidikan penyebab kebakaran yang mengakibatkan tujuh korban tewas terbakar.
Pihaknya saat ini hanya melakukan pengamanan di sekitar lokasi kejadian, termasuk memasang garis polisi di depan pintu masuk dan menandai titik yang diduga asal muasal api membesar.
"Kita belum ada menggeser apa-apa di lokasi kejadian, karena nantinya Tim Labfor Mabes Polri yang akan lakukan penyelidikan, jadi kami hanya pasang garis polisi saja, agar tidak ada yang masuk ke dalam," jelasnya, Selasa (18/12/2018).
Kendati demikian pihaknya telah meminta sedikitnya empat saksi untuk dimintai keterangan terkait dengan kejadian naas tersebut. "Empat saksi sudah kita minta keterangan, termasuk mengumpulkan data tentang korban, serta kejadian yang terjadi," ungkapnya.
Kapolsek mengaku belum dapat memastikan kapan Tim Labfor Mabes Polri akan datang di Samarinda, guna melakukan penyelidikan. "Kita harap dalam waktu dekat ini bisa ada di Samarinda, yang jelas kita sudah koordinasi dengan Tim Labfor Mabes Polri cabang Surabaya," terangnya.
Baca: Tujuh Korban Tewas Akibat Kebakaran Dimakamkan dalam Satu Lubang
"Untuk saat ini kita belum dapat beri kesimpulan, namun memang kita lihat di ruang depan rumah ada perangkat elektronik, disitu ada komputer, kipas dan alat elektronik lainnya, sudah kita beri tanda," tututpnya.
Untuk diketahui, akibat kebakaran yang terjadi di Jalan Jakarta, Perum Korpri, Blok CK, RT 66, Nomor 4, Kelurahan Loa Bakung, Kecamatan Sungai Kunjang, sekitar pukul 04.10 Wita, Selasa (18/12/2018) dini hari tadi, terdapat tujuh korban tewas Andi Ibrahim Bayu (42), Sri Rahayu Panjaitan (40), Alvira Putri Ananda (14), Muhammad Rafli (12), Elhamsyah Arsyad (49), Ernawati Panjaitan (45) dan Ilda Safira Putri (8).