News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Tsunami di Banten dan Lampung

Pulau Sebesi Tertutup Abu, Warga Makin Ketakutan Dengar Dentuman Keras Anak Krakatau

Editor: Yulis Sulistyawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Khawatir melihat kilatan dari Gunung Anak Krakatau, warga di Pulau Sebesi dan Pulau Sebuku, Lampung minta untuk dievakuasi.

Laporan Wartawan Tribun Lampung, Dedi Sutomo

TRIBUNNEWS.COM, LAMPUNG - Warga Pulau Sebesi, pulau dihuni terdekat dengan Gunung Anak Krakatau ketakutan.

Pulau kecil itu kini ditutupi debu abu vulkanik.

Suara dentuman Gunung Anak Krakatau juga makin keras terdengar.

Warga Pulau Sebesi pun minta dievakuasi.

Selama sepekan ini, aktivitas Gunung Anak Krakatau (GAK) terus menunjukkan peningkatan.

Baca: Gunung Anak Krakatau Semburkan Awan Pana: Asap Kawah Kuat Warna Hitam

Warga yang tinggal di dekat Gunung Anak Krakatau kini semakin sering mendengar suara dentuman keras sepanjang hari.

Tak hanya itu, kilatan menakutkan kini muncul di Gunung Anak Krakatau yang mengalami erupsi.

Abdul Rahman, warga Pulau Sebesi, mengaku setiap kali ada suara letusan selalu diikuti dengan kilatan yang menakutkan.

Pemandangan menakjubkan lava pijar di Gunung Anak Krakatau pada malam hari. (Istimewa)

Kejadian seperti itu, kata Abdul Rahman sebelumnya jarang terjadi, meski aktivitas Gunung Anak Krakatau selama ini cukup aktif.

"Kondisinya sangat mencekam. Debu Gunung Anak Krakatau mulai menyelimuti pulau Sebesi. Suara gelegar letusan juga sangat kuat," kata Abdul Rahman.

Baca: Surat Terbuka Dradjad H Wibowo untuk Goenawan Mohamad Cs Soal Amien Rais Harus Mundur dari PAN

Warga di Pulau Sebesi itu mengaku, sejak akhir pekan kemarin debu vulkanik dari erupsi Gunung Anak Krakatau menyelimuti Pulau Sebesi.

Suara letusan Gunungn Anak Krakatau pun terus menggelegar sepanjang hari.

"Sekarang debu Gunung Anak Krakatau menyelimuti Pulau Sebesi. Suara letusannya semakin kuat. Karenanya kita minta dievakuasi, khawatir dengan aktivitas Gunung Anak Krakatau," kata Suganda salah seorang warga pulau Sebesi, Rabu (26/12/2018).

Erupsi Anak Krakatau, ada penampakan jarak yang lebih dekat dari pada gambar ini (The Guardian)

Suganda ikut menjadi bagian dari gelombang pengungsi dari Pulau Sebesi dan Sebuku yang dievakuasi.

Menurutnya, aktivitas Gunung Anak Krakatau ang mengkhwatirkan ini membuat warga pulau Sebesi meminta dievakuasi ke darat.

Baca: Lagu Kemarin Diputar Jelang Tahlil di Kediaman Gitaris Seventeen

Ribuan Warga Diangkut

Sementara, ribuan warga Pulau Sebesi dan Sebuku sudah dievakuasi menggunakan KMP Jatra III , KM Trisula dan KM Sabuk Nusantara dan dibawa ke Pelabuhan Bakauheni, Lampung.

KMP Jatra III yang membawa sekitar 1.000 warga Sebesi dan Sebuku tiba di dermaga 5 pelabuhan Bakauheni pada sekitar pukul 11.45 WIB.

KM Trisula membawa lebih dari 200 warga, sedangkan KM Sabuk Nusantara membawa 80 warga Sebuku.

Aktivitas gunung anak Krakatau (GAK) di selat Sunda terpantau aktif. (Dokumentasi Pokdarwis Pulau Sebesi)

Warga disambut langsung oleh Plt Bupati Lampung Selatan, Nanang Ermanto dan Sekretaris Daerah Fredy SM

Beberapa warga yang sakit langsung di bawa ke Puskesmas Rawat Inap Bakauheni, Lampung Selatan.

Sementara warga lainnya dibawa ke penampungan di lapangan tenis indoor Kalianda.

Baca: Jenazah Putri Sulung Almarhum Aa Jimmy Ditemukan, Dikenali dari Anting, Dimakamkan Besok Pagi

"Kita sudah menyiapkan dapur umum khusus di lapangan tenis indoor untuk melayani warga dari pulau Sebesi yang kita evakuasi," kata Nanang Ermanto.

Pulau Sebesi dan Sebuku hanya berjarak sekitar 10 km dari Gunung Anak Krakatau di Selat Sunda

Sebelumnya sudah ada 116 warga dari Pulau Sebesi dan Sebuku yang dievakuasi ke Kalianda, Lampung.

Erupsi Anak Krakatau, ada penampakan jarak yang lebih dekat dari pada gambar ini (The Guardian)

Sebagian warga yang telah dievakuasi kemarin, ditempatkan di lapangan tenis Indoor, Kalianda, Lampung.

Pasca terjadinya terjangan gelombang tsunami yang melanda kawasan pesisir Lampung Selatan dan
Banten, warga yang tinggal di pulau Sebesi sempat terisolir.

Baca: Perwira TNI Ditembak - Sebelum Tewas Letkol Dono Sempat Kirim Video Yenny Wahid Ampuni Aku Tuhan

Pulau Sebesi bahkan baru bisa ditembus tim tanggap darurat pada Senin (23/12/2018) lalu.

Selain potensi kembali terjadinya terjangan tsunami, peningkatan aktivitas Gunung Anak Krakatau pada akhir pekan ini turut menjadi alasan warga dievakuasi.

Pulau Sebesi sendiri merupakan pulau terdekat berpenghuni dari kawasan GAK.

Aktivitas Gunung Anak Krakatau yang berada di Selat Sunda terus menunjukan peningkatan.

Pemandangan menakjubkan lava pijar di Gunung Anak Krakatau pada malam hari. (Istimewa)

Suara letusan GAK masih terdengar jelas dari pulau Sebesi.

"Suara letusannya tidak pernah berhenti. Terdengar jelas kalau dari pulau Sebesi," kata Kasat Polair Polres Lampung Selatan Iptu Yaya Sudrajat, Rabu (26/12/2018).

Baca: Pasca Tsunami Banten, Sahabat Kenang Karier Seventeen Hingga Rencana Konser Anniversary ke-20

Iptu Yayat berada di Pulau Sebesi untuk melakukan evakuasi warga.

BMKG bersama dengan Badan Geologi terus memantau aktivitas tremor Gunung Anak Krakatau.

Kondisi cuaca serta gelombang laut di sekitar kawasan gunung api yang berada di selat Sunda juga dipantau.

Gunung anak Gunung Krakatau yang terpantau diselimuti awan gelap hingga pukul 18.00 WIB, Rabu (26/12/2018). (Dokumentasi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Kementerian ESDM.)

Melalui siaran pers pada selasa (25/12/2018) malam, BMKG pun telah mengimbau masyarakat untuk waspada.

Dan menghindari/tidak beraktivitas dalam jarak 500 meter hingga 1 kilometer dari bibrt pantai. (ded)

Artikel ini telah tayang di tribunlampung.co.id dengan judul Kilatan Menakutkan Muncul di Gunung Anak Krakatau, Warga Pulau Anggap Kejadian Langka,

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini