News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilpres 2019

Keluarga Meminta Maaf S Telah Mengedit Wajah Ma’ruf Amin Berkostum Sinterklas

Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Calon wakil presiden 01 Maruf Amin di Rumah Situbondo, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (26/12/2018).

TRIBUNNEWS.COM, ACEH UTARA - Keluarga dari tersangka S (31) yang mengedit wajah calon wakil presiden Ma’ruf Amin meminta maaf pada publik dan pasangan calon presiden Joko Widodo itu.

Tersangka mengedit foto Ma’ruf Amin dan memberi kostum sinterklas.

Permohonan maaf itu disampaikan Tgk Bahauddin, paman tersangka S saat berbicara pada sejumlah awak media di Lhokseumawe, Jumat (28/12/2018).

“Kami mohon maaf atas nama keluarga. Saya yakin perbuatan itu tidak terencana, apalagi dia selama ini tidak terlibat politik praktis,” kata Tgk Bahauddin.

Baca: Video Selamat Natal Diedit Berkostum Sinterklas, Maruf Amin: Kiai Tidak Boleh Sakit Hati

Dia meminta agar KH Ma’ruf Amin memaafkan keponakannya tersebut.

Selain itu, sambung Bahauddin, selama ini, tersangka S tidak pernah tersangkut kasus hukum.

Dia, sambungnya hanya mengajar mengaji di salah satu pesantren di Kecamatan Muara Batu, Kabupaten Aceh Utara.

Sejak 15 tahun terakhir, S diketahui menetap di pesantren hingga menjadi guru mengaji.

Aktivitas sehari-hari pria itu tidak tersangkut dalam urusan politik.

“Saya mohon dimaafkan. Mungkin nanti S juga akan membuat pernyataan permintaan maaf secara pribadi,” ungkap Tgk Bahauddin.

Sebelumnya diberitakan, polisi menahan S, tersangka pengedit video Ma’ruf Amin berkostum sinterklas.

Kini, penyidikan kasus itu di tangan Polda Aceh.

Kemarin, tersangka dibawa dari Polres Lhokseumawe ke Polda Aceh di Banda Aceh.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Keluarga Pengedit Wajah Ma’ruf Amin Berkostum Sinterklas Minta Maaf "
Penulis : Kontributor Lhokseumawe, Masriadi

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini