Ia juga mengaku sayang sebenarnya kepada MS, selain sebagai anak sendiri, MS juga tidak memiliki rekam jejak yang jahat di keluarga.
Baca: Pelaku Penculikan Anak di Siak Ditangkap, Korbannya Ditemukan Tewas
"Sebenarnya kami sayang dia, karena itu kami tak menyangka ini bisa terjadi, tapi sudahlah, sudah terjadi kita tidak bisa balik ke belakang," ujar Roffi, ramah.
Ia juga memceritakan, anaknya sudah dikebumikan pada Sabtu (29/12/2018) malam di Km 8.
Hingga Minggu kemarin masih banyak warga yang berdatangan melayat ke rumahnya di Jalan Pendidikan Ponpes Nurul Ilmi Km 12 Perawang.
"Beginilah peristiwa hidup di dunia, kita berupaya sabar mengikuti ketentuan Yang di Atas. Kondisi di rumah saat ini, masih ada yang datang melayat," kata dia.
Diajak Main Sebelum Dihabisi
MS (19), pelaku penculikan dan pembunuhan di Perawang itu tidak menculik secara paksa korbannya.
Namun dibujuk untuk diajak pergi bermain-main ke suatu tempat.
Maklum, MS dan korbannya Ayub (5) merupakan saudara sepupu.
Sehingga tidak ada ketakutan dan kecurigaan bocah polos 5 tahun itu kala abang sepupunya mengajak pergi main.
Bocah itu menurut dan naik ke atas motor yang dikendarai sepupunya tersebut.
"Saat itu korban sedang bermain di halaman rumah neneknya di Jalan Indah Kasih Gang Rayana, Kelurahan Perawang," kata Kasat Reskrim Polres Siak AKP Faizal Ramzani kepada Tribunsiak.com, Minggu (30/12/2018).
Setelah dibawa ke Jalan Cendrawasih, MS tidak mau mengantarkan adik sepupunya tersebut kembali pulang. Meskipun Ayub sudah meminta untuk pulang.
Niat jahat MS kemudian dilaksanakannya, menjadikan adik sepupunyanya tersebut sebagai korban penculikannya.
Lalu mengancam pamannya melalui pesan singkat yang dikirimnya kepada rekan orang tua korban, Asril.