Meski tidak mengerti apa itu Akabri, Zulkarnain tetap berupaya untuk bersungguh-sungguh mengikuti tes.
Dengan upaya yang sungguh-sungguh, ternyata Zulkarnain dinyatakan lulus tes Akabri.
Teman yang mengajaknya ikut tes, malah tidak lulus tes Akabri.
Saat itu, Zulkarnain muda tetap semangat mengikuti pendidikan di Akabri.
Saat penentuan jurusan, jenderal bintang dua ini ingin sekali menjadi prajurit TNI AU.
Namun, karena berdasarkan uji psikotes, ia harus memilih untuk menjadi seorang Polisi.
Kembali tak sesuai keinginan, tetapi Zulkarnain muda tetap optimistis apa yang telah ditentukan Tuhan kepadanya merupakan yang terbaik bagi dirinya.
Baca: Hingga Sabtu (5/1) Sore, Gunung Anak Krakatau Tercatat 24 Kali Meletus
Dari sana, Zulkarnain memutuskan untuk menjalani apa yang sudah diperuntukkan Tuhan bagi dirinya.
Ia menikmati dan senang menjalankan pendidikan. Berat badannya bukan turun melainkan naik.
"Intinya saya gembira banget, sampai berat badan naik. Meksi harus berjemur, naik turun gunung, latihan, tetapi senang sekali dan sangat gembira," cerita putra asli Sumsel ini.
Apa yang dilakukannya selama pendidikan, sudah diambil hikmahnya dan memang sudah menjadi jalan dari Tuhan.
Dari itulah, menjalani apa yang telah ditakdirkan Tuhan kepada dirinya. Meski, apa yang sebenarnya menjadi impiannya tidak bisa tercapai tetapi dengan semangat dan bersyukur bisa membawa kebahagian dikemudian hari.
Saat disinggung mengenai perintah-perintah yang diberikan kepada anggotanya, jenderal bintang dua ini terus berupaya untuk memberikan win win solution dalam memecahkan suatu masalah.
Namun, ia sangat marah bila ada satu kasus yang menyebabkan korbannya mengalami luka berat atau sampai meninggal dunia.