"Saya benar-benar tidak menyangka dia (U) tega nipu kami, mempermalukan kami. Benar-benar saya tidak habis pikir sama dia," ujar mempelai perempuan, MAP kepada Tribunsumsel.com, Minggu (6/1/2019)
Meskipun tanpa makanan, acara tetap berlangsung.
Mengingat para kerabat, kolega hingga tamu-tamu penting, banyak yang datang ke pernikahan mereka.
"Acara tetap kami lanjutkan, meskipun tanpa makanan. Mau bagaimana lagi, tamu sudah datang dan tidak mungkin disuruh pulang. Tapi setiap kali bersalaman, kami selalu bilang maaf pada tamu. Karena tidak ada makanan yang tersedia," ungkapnya.
Seusai acara, Anggi hanya bisa menangis mengungkapkan rasa kesal, amarah sekaligus malu yang sudah ditahannya sejak di atas pelaminan.
"Bukan cuma saya, keluarga yang lain juga nangis. Kami semua malu dan tidak bisa ngomong apa-apa lagi," ujar MAP.
Pelaku Sempat Datang ke Gedung
Kejadian itu bermula saat MAP dan FW menggelar acara pernikahan.
Keduanya sepakat menggunakan jasa EO MD milik U.
Semua keperluan acara mulai dari akad hingga resepsi sudah dipesan lengkap satu paket.
Termasuk juga makanan bagi tamu undangan.
Baca: Salah Satu Bayi Kembar Yulita Ditahan di RS Malaysia, Salurkan Bantuan untuk Tebus Biaya Persalinan
"Semua biaya sudah kami bayar lunas. Bukti-buktinya lengkap kami simpan. Sebelumnya juga tidak ada masalah. Semuanya dikerjakan baik."
"Tapi, bermasalah justru pas di acara resepsi kami. Karena makanan tidak datang sama sekali," ucapnya.
MAP mengaku tidak ada gelagat mencurigakan dari si pelaku.
Bahkan di hari itu MAP masih sempat mengadakan kontak via WhatsApp (WA) dengan U pukul 09.00 pagi kemarin lantaran dia menerima ujung hiasan baju pengantin dari U melalui jasa ojek online.