Lebih lanjut, dia menerangkan jika formula tersebut tidak hanya melindungi tanaman dari serangan hama.
Namun, juga bisa menyuburkan tanaman karena mempunyai kemampuan mengikat unsur hara di alam sehingga dapat meningkatkan produktivitas tanaman.
"Kitosan ini merupakan biopolimer atau polimer alam maka akan aman bagi manusia dan ramah lingkungan," tambahnya.
Saat ini, formula yang dikembangkan oleh Ronny telah diimplementasikan oleh petani di berbagai wilayah di Indonesia, mulai dari Kopeng, Tawangmangu, Kediri, dan Lombok Barat.
Bukan hanya itu, formula tersebut juga telah dimanfaatkan sebagai pengawet organik makanan, seperti untuk mengawetkan sayur, buah, ikan maupun yang lainnya.
"Ini bisa memperpanjang umur simpan produk makanan hingga 3 bulan dan juga menjaga kualitas produk," katanya.
Ronny berharap, dengan pengembangan formula nanokitosan ini mampu mengurangi penggunaan pestisida di sektor pertanian, sehingga mampu menekan efek berbahaya pestisida bagi kesehatan manusia. (*)