Apalagi baru-baru ini, ia memasang sembilan hot spotinternet di desa yang tujuannya sebetulnya ingin menjadikan warganya melek internet.
"Wi-fi itu kan biar warga bisa jualan online, mempercepat komunikasi."
"Selain itu supaya petani kalau mau mencari bagaimana mengatasi hama tanaman, tinggal buka internet."
"Tapi kita ajarkan juga etika bermedia sosial," imbuhnya.
'Desa Damai'
Nglinggi adalah satu dari sembilan desa yang tersebar di Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur yang telah mendeklarasikan diri sebagai Desa Damai.
Prakarsa ini digagas yayasan pegiat kebebasan beragama, Wahid Foundation, sebagai respon atas isu sentimen agama dan intoleransi.
"Jadi berdasarkan riset tahunan kita atas pemantauan kebebasan beragama dan berkeyakinan, Jawa Barat jadi yang tertinggi."
"Di Jawa Timur, ada di Madura."
"Di Jawa Tengah, ada di Solo Raya yang rentan dengan banyaknya kelompok radikal muncul dari sana," ujar Direktur Wahid Foundation Mujtaba Hamdi kepada BBC News Indonesia.
"Sebelumnya kita mendampingi 30 desa, tapi berdasarkan sembilan indikator itu, kita pilih yang kepala desanya punya komitmen mendeklarasikan sebagai desa damai."
"Misalnya dengan membuat prasasti atau peraturan desa," sambungnya.
Meski demikian, kata Mujtaba, di Nglinggi masih ada kelompok kelompok Majelis Tafsir Al-quran (MTA) yang kerap menyuarakan intoleransi.