News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Janin Dibungkus Tisu Ditemukan di Musala Stasiun Garum Blitar

Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Suasana Stasiun Garum Blitar sesaat setelah penemuan janin (foto kiri) dan kondisi janin yang terbungkus sedang dilakukan pengukuran, Senin (11/3/2019). SURYA/IMAM TAUFIQ

TRIBUNNEWS.COM, BLITAR - Diduga hasil aborsi, sesosok janin diperkirakan baru berumur empat bulan ditemukan di musala kawasan Stasiun Kereta Api (KA), Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar, Senin (11/3/2019) pagi.

Saat ditemukan janin sebesar kepalan tangan orang dewasa itu terbungkus tisu, dan tergeletak di lantai dalam musala.

Penemuan janin itu langsung membuat geger warga, terutama para pedagang pasar. Sebab, lokasi stasiun itu bersebelahan dengan Pasar Garum.

"Itu ditemukan di pojok belakang musala atau tepatnya di sebelah kanan pintu masuk ke dalam musala," kata Iptu M Burhanudin, Kabag Humas Polres Blitar.

Menurutnya, janin yang diduga dibuang oleh ibunya itu ditemukan pukul 05.30 WIB.

Baca: Tak Pernah Menanggapi Sapaan Lao, Agustinus Tewas di Tangan 3 Pria

"Akhirnya, ia diamati lebih dekat meski nggak berani memegangnya," ungkapnya.

Begitu diamati, ia kian kaget karena di dalam bungkusan tisu itu terlihat seperti orok atau janin.

Meski bentuknya belum jelas, namun ia yakin kalau itu janin karena sepintas terlihat seperti berbentuk kepala bayi.

Akhirnya, ia melapor ke kepala stasiun dan dilanjutkan ke Polsek Garum, yang hanya berjarak sekitar 500 meter. Tak berselang lama, tim buser Polres Blitar datang.

"Ternyata, itu janin yang dibungkus tisu dan darahnya masih basah. Dugaannya, itu belum lama ditaruh situ," paparnya.

Selanjutnya, janin itu dibawa ke RSUD Ngudi Waluya, Wlingi, untuk diautopsi.

Hasilnya, memang belum diketahui, namun janin itu berukuran panjang 7 cm dengan lebar 4 cm.

Untuk jenis kelaminnya belum kelihatan. Dugaan petugas, janin itu hasil hubungan gelap dan orang tuanya tak menghendaki atas kelahiran bayi tersebut.

Saat itu, kondisi stasiun masih sepi karena usai pemberangkatan KA Panataran jurusan Surabaya.

Penemu pertama janin tersebut adalah Teri Angger Pahala (29), warga Desa Kebonagung, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang, karyawan stasiun bagian kebersihan.

Saat itu, Teri memang hendak membersihkan musala.

Namun, ketika sedang bersih-bersih itu, ia kaget karena melihat ada tisu tergeletak di lantai dalam musala, dengan kondisi banyak bercak darah.

Namun ia tak langsung berani mengambilnya melainkan diamati lebih dulu. Apalagi, tak ada orang lain dan hanya ada dirinya sendiri di dalam musala.

"Semula, ia mengira tisu itu dibuat membungkus bangkai karena ada darahnya. Namun, katanya kok tak berbau dan bentuknya besar sehingga membuatnya curiga," kata dia.

Untuk melacak siapa ibu bayi yang tega membuang janin tersebut, petugas sedang berkoordinasi dengan pihak stasiun, untuk meminta data para penumpang kereta api, yang naik maupun yang turun di Stasiun Garum.

Baca: Menteri Jonan: Kalau Staf PhD Kerjanya Nulis dan Merokok, Saya Pindahkan Jadi Pengamat Gunung Berapi

Sebab, ada dugaan pelakunya, bisa penumpang.

"Iya, kami punya cara tersendiri, untuk melacaknya. Salah satunya, kami harus tahu siapa saja yang keluar masuk stasiun situ," papar Burhan.

Melihat kondisi darah pada tisu yang masih basah, dipastikan kalau janin itu belum lama dilahirkan.

Kemungkinan, orang tuanya tak siap sehingga dibungkus tisu, kemudian dibuang di musala untuk menghilangkan jejaknya.

Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Janin Dibungkus Tisu Ditemukan di Musala Stasiun Garum Blitar Hebohkan Warga, begini Kondisinya

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini