Yang lebih mengejutkan lagi, adalah suasana pantai Desa Waijarang yang awalnya ramai olehnya banyaknya warga yang sama-sama menyuluh, tiba-tiba suasana di sekelilingnya berubah sepi dan gelap.
Saat itu, Eman hanya seorang diri di pantai Waijarang malam itu.
Ia tidak melihat lagi Fridus yang sebelumnya berada di belakangnya.
Ia juga tak mendengar suara Fridus yang beberapa saat sebelumnya, asyik bercerita dengannya.
Melihat suasana yang demikian berubah, Eman gemetaran.
Tubuhnya terguncang hebat melihat suasana di sekelilingnya yang begitu sunyi dan sepi.
Padahal beberapa saat yang baru lewat ada beberapa orang sedang menyuluh bersama mereka.
Atas kondisi tersebut, Eman lantas mengambil jalan pintas.
Ia memilih untuk berlari sekencang-kencangnya keluar dari pantai dan bergegas pulang ke rumah.
Setelah keluar dari laut, Eman langsung menuju sepeda.motor yang diparkir di tepi pantai di Desa Waijarang itu.
Saat itu, Eman langsung tancap gas, pulang ke Lewoleba. Jarak antara Wajarang - Lewoleba, teepaut sekitar 10 km sehingga butuh beberapa menit lamanya baru tiva di tempat tujuan.
Setelah tiba di Lewoleba, Eman bukannya langsung pulang ke rumah di wilayah Eropaun, di belakang Grreja Adven, Kelurahan Lewoleba dan menyampaikan kisah itu kepada keluarganya.
Eman justeru memilih melaporkan kejadian itu kepada polisi di Mapolres Lembata, untuk diambil langkah-langkah konkrit untuk menyelamatkan korban.
Atas laporan tersebut, polisi langsung turun.ke tempat kejadian perkara (TKP) di pantai Waijarang.
Malam itu juga mereka melakukan pencarian bersama warga namun hingga tengah malam korban tak juga dijumpai.
Akhirnya pencarian dihentikan dan baru dilanjutkan pagi hingga siang ini.