Mereka sudah membawa data kartu kredit milik orang lain yang terdaftar di negara luar. Selain itu mereka juga membawa Card Reader sebagai alat mengkopi data ke kartu.
Sebelum itu mereka membeli kartu Amazon dan Amazing dan dikopi ke kartu tersebut.
“Nah setelah itu baru mereka melakukan ilegal akses di beberapa ATM di wilayah Kuta dan sekitarnya untuk mengambil uang," terangnya merinci.
Yuliar menjelaskan, kartu yang digunakan para tersangka terlihat dari depan biasa saja, namun dari belakang tampak garis hitam yang mengandung magnetic stripe.
"Di situ semua data yang sudah diambil melalui ilegal akses dimasukkan ke situ. Yang kita dapatkan ini ada sekitar 40 kartu dan masing-masing satu data, satu kartu. Korbannya berjumlah sekitar itu juga (40)," jelasnya.
Target Wisatawan Asing
Aksi pembobolan saldo yang dilakukan oleh 4 warga Negara Rumania khusus menyasar warga negara asing.
Itulah alasan mengapa mereka datang ke Bali lantaran banyak aktivitas warga asing di Pulau Dewata.
"Kami masih pendalaman, dan mereka baru tertangkap kali ini. Mereka datang ke Bali dengan password tujuan wisata. Kedua pasangan suami istri itu datang saat tanggal 6 Maret, lalu lebih dulu dibanding dua pelaku lainnya. Oknum-oknum warga negara Rumania ini melakukan pelanggaran ilegal akses dengan dugaan skimming dan meraup keuntungan secara Ilegal," sambungnya.
Barang bukti yang berhasil diamankan yakni, satu unit laptop, uang tunai Rp 8 juta, 6 unit HP satu unit flashdisk, 31 kartu bertuliskan Amazon dan 14 kartu bertuliskan Amazing dan beberapa lainnya.
"Kita sita beberapa pakaian mereka juga karena itu yang dipakai dalam aksinya, te-record di kamera CCTV jadi kita amankan."
"Kejahatan skimming adalah kejahatan transnasional atau Transnational Organize Crime. Dan satu di antaranya ialah kejahatan Ilegal akses atau dapat didefinisikan membobol sistem elektronik milik orang lain sehingga merugikan si pemilik akun/sistem elektronik. (*)