Dalam mengerjakan wayangnya tersebut Nardi dibantu juga oleh kakak pertamanya, terutama untuk bagian ragangan bambu wayang.
Awalnya dia membuat wayang karton hanya untuk menghabiskan waktu saja.
Tetapi seiring berjalannya waktu, Nardi mempergunakan sosial media untuk menjual hasil kreasinya tersebut.
Bahkan pembelinya kebanyakan berasal dari luar daerah seperti Kediri dan Jakarta.
Harga wayangnya bervariasi tergantung ukuran. Ukuran wayang yang besar dihargai Rp 300 ribu sampai Rp 500 ribu.
Ukuran kecil hingga sedang dihargai Rp 100 ribu sampai Rp 200 ribu-an.
Wayang buatan Nardi memang hanya terbuat dari bahan karton. Tetapi kreasinya hampir menyamai kualitas wayang kulit yang harganya sampai jutaan.
Nardi mengaku ingin sekali berjumpa dengan Presiden Jokowi, dia ingin karyanya dibeli Jokowi.
Jika memang Presiden mau membeli karyanya tersebut, Nardi akan menyiapkan wayang-wayang khusus untuk presiden.
"Saya kepengen sekali bertemu Presiden Jokowi, berharap pak Jokowi dapat membeli karya saya ini, Iya meskipun hanya terbuat dari karton," harap Nardi.
Nardi mengajarkan kita bagaimana berjuang melawan keterbatasan.
Di saat dia hilang semangat dan harapan hidup, disitulah Tuhan memberikan petunjuk agar Nardi menjalankan sisa hidup dengan karya.
Terbukti meskipun lumpuh dan tidak dapat beraktifitas seperti orang normal, tetapi dia masih berkarya dengan membuat kerajinan wayang karton. (jti)