TRIBUNNEWS.COM, KENDAL - Petani di empat desa, Kecamatan Brangsong Kabupaten Kendal terancam mengalami gagal panen.
Pasalnya tanaman padi yang tinggal menunggu hari untuk dipanen terendam banjir selama dua hari atau sejak Kamis (4/4/2019) akibat luapan Sungai Blorong.
Empat desa itu yakni Desa Torejo, Sidorejo, Kertomulyo, dan Tunggulsari.
Dari data UPTD Dinas Pangan dan Pertanian Kabupaten Kendal, terdapat 58 hektare sawah yang terendam banjir.
"Secara rinci, luas sawah yang terendam banjir tiap desa yakni 22 hektare di Desa Tosari, 21 hektare di Desa Sidorejo, 10 hektare di Desa Kertomulyo, dan 5 hektare di Desa Tunggusari," ujar Kepala UPTD Dinas Pertanian Kecamatan Brangsong, Nona Sitisupadmi, Jumat (5/4/2019).
Ia mengatakan, sementara wilayah lain pihaknya masih mendata hingga saat ini, Jumat (5/4/2019).
"Saat ini petugas lapangan mendata sawah lain yang terdampak banjir. Hari ini sudah banyak yang surut. Semoga tidak banyak yang rusak," tuturnya.
Sementara itu, petani di Desa Sidorejo, Zaenuri mengatakan, tanaman padi miliknya yang terendam banjir rata-rata berusia 70 hingga 90 hari.
Menurutnya, tanaman padi miliknya hanya tinggal menunggu waktu untuk dapat dipanen.
“Akibat banjir ini perkiraan kerugian bisa mencapai jutaan Rupiah dan menurunkan hasil panen hingga 40 persen,” katanya. (Dhian Adi Putranto)
Petani di empat desa, Kecamatan Brangsong Kabupaten Kendal terancam mengalami gagal panen.