TRIBUNNEWS.COM, BLITAR - Yuhan Amin (29) alias YA, pelaku penyerangan terhadap petugas KPPS di TPS 16 Kelurahan/Kecamatan Sukorejo, Kota Blitar, ternyata sudah punya masalah pribadi dengan korban, Lucky Setyabudi (29).
Pelaku dan korban sedang berselisih soal pekerjaan.
"Pelaku dan korban sama-sama menjadi juru pakir di Pasar Legi.
Mereka sedang punya masalah soal pekerjaannya itu.
Mereka sebenarnya teman dekat," kata Kapolres Blitar Kota, AKBP Adewira Negara Siregar, Kamis (18/4/2019).
Baca: Jadi Tempat Curhatnya Lucinta Luna, Ada Perasaan Kasihan di Hati Nikita Mirzani
Baca: Raffi Ahmad Pamer Foto Bareng Iriana Jokowi, Singgung Soal Menang dan Kalah : Hadapi dengan Senyuman
Baca: Sebelum Ditemukan Tewas Bersimbah Darah, Karlia Sempat Mondar-mandir di Halaman
Yuhan juga mengakui soal itu saat ditanya polisi di depan para wartawan.
Yuhan mengaku sedang ada masalah pribadi dengan korban beberapa hari belakangan ini.
Yuhan tidak menjelaskan secara rinci pokok masalahnya.
Dia hanya menyebutkan ada selisih paham dengan korban di tempat kerjanya sebagai jukir di Pasar Legi.
"Beberapa hari belakangan ini memang sudah ada masalah pribadi dengan korban, soal pekerjaan sebagai jukir di Pasar Legi," kata Yuhan.
Puncaknya, pelaku kembali bertemu dengan korban di tempat pemungutan suara (TPS) 16 Kelurahan/Kecamatan Sukorejo, Kota Blitar, Rabu (17/7/2019).
Ketika itu pelaku hendak mencoblos, sedangkan korban menjadi petugas KPPS di TPS.
Perselisihan teman sesama juru parkir itu kembali meruncing ketika korban menyuruh pelaku mencelupkan jarinya ke tinta usai mencoblos.
Pelaku menganggap cara korban memintanya mencelupkan jari ke tinta kasar.