News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pemilu 2019

Suku Kajang Tak Kesulitan Mencoblos di Bilik Suara, 'Banyak Caleg yang Mengajari Kami Memilih'

Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS), di TPS 02 Kampung Baru, Desa Lembanna, Kecamatan Kajang, Kabupaten Bulukumba, kenakan kostum ala petani.

TRIBUNNEWS.COM, BULUKUMBA - Masyarakat suku Kajang di Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan menyalurkan hak pilihnya pada pemilihan umum (Pemilu) 2019, Rabu (17/4/2019).

Kawasan adat Suku Kajang ini berada di Desa Tanah Towa, Kecamatan Kajang, berjarak sekitar 50 kilometer tenggara Kota Bulukumba, atau dapat ditempuh selama satu jam perjalanan darat.

Sebanyak 11 tempat pemungutan suara (TPS) yang disediakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Bulukumba di desa ini.

Delapan di antaranya berada di dalam kawasan adat.

Daftar pemilih tetap (DPT) di Desa Tanah Towa tercatat sebanyak 2.904, terdiri dari 1.354 pemilih laki-laki dan 1.550 pemilih perempuan.

Cabonro (80), seorang anggota Suku Kajang, termasuk yang menyalurkan hak pilihnya sejak pukul 08.00 Wita di TPS 01 Dusun Sobbu.

Dia mengaku sangat antusias menyalurkan hak pilihnya karena dengan begitu dia turut andil dalam menciptakan pemimpin di Indonesia.

"Haruski appile, apa' kitte to'ji la'bajui pamarentayya (Kita harus memilih karena kita sendiri yang perbaiki pemerintahan)," kata Cabonro kepada TribunBulukumba.com.

Cabonro mengaku tak kesulitan saat berada di bilik suara.

Dia telah mengetahui siapa yang bakal dia pilih jauh sebelum hari H.

Selain itu KPU Bulukumba telah melakukan sosialisasi di wilayah adat Kajang.

"Jai to caleg antama, apagguru ngaseng cara atto'do (Banyak caleg yang masuk kampanye dalam kawasan adat, mengajari kami memilih)," tambahnya.

Dari pantauan TribunBulukumba.com, pesta demokrasi lima tahunan ini menjadi ajang berkumpul oleh masyarakat adat.

Mereka hadir mengenakan pakaian khasnya yang serba hitam, lengkap dengan passapu (songkok khas Kajang).

Waktu menunggu panggilan memilih dari petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) dijadikan momen untuk saling bercengkrama.

Bahkan mereka mengaku bakal menunggu hingga proses perhitungan suara rampung.

Dari informasi yang dihimpun, pada Pilpres 2014 lalu, Joko Widodo, yang berpasangan dengan Jusuf Kalla, berhasil meraih suara terbanyak di tanah adat yang dipimpin oleh Ammatoa itu.

Pada Pemilihan Gubernur 2018 lalu, jumlah partisipasi pemilih di Desa Tanah Towa, tepatnya di TPS 1 Balagana, mencapai 99,54 persen.

Petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS), di TPS 02 Kampung Baru, Desa Lembanna, Kecamatan Kajang, Kabupaten Bulukumba, kenakan kostum ala petani. (Firki Arisandi/Tribun Timur)

Dari 432 jumlah DPT di TPS tersebut, hanya dua orang yang tak menyalurkan hak pilihnya.

Kostum Ala Petani
Petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di TPS 02 Kampung Baru, Desa Lembanna, Kecamatan Kajang, Kabupaten Bulukumba tampil menarik saat penyelenggaran pemilihan umum 2019, Rabu (17/4/2019).

Mereka mengenakan kostum ala petani yang menyiratkan sebuah harapan kepada presiden dan para anggota legislatif yang terpilih.

Petugas KPPS laki-laki mengenakan kaus putih dan celana pendek, lalu sarung dililit di punggung dan mengenakan penutup kepala ala petani.

Penutup kepala yang terbuat dari anyaman bambu ini, kerap disebut oleh warga sekitar dengan istilah topi caping.

Petugas KPPS perempuan mengenakan baju kebaya tradisional yang dipadu dengan sarung batik dan penutup kepala model tengkuluk.

Baca: Moment Prabowo Sujud Syukur Seusai Nyatakan Kemenangan 62 Persen

Pemandangan tersebut disambut antusias warga karena untuk kali pertama petugas KPPS di desa itu melakukan hal demikian.

Antusiasme ditunjukkan oleh Andi Ansar, warga yang menyalurkan hak pilihnya di TPS 02 Kampung Baru.

Ia mengaku sangat antusias dan menyambut positif para petugas TPS yang memberikan suasana baru pada Pemilu 2019 ini.

"Saya sangat salut kepada para petugas TPS. Ini juga menjadi daya tarik para warga yang terdaftar untuk menyalurkan hak politiknya," tuturnya.

Di TPS tersebut juga terpajang sebuah baliho berukuran besar yang menampilkan seluruh foto petugas KPPS.

Dari informasi yang dihimpun, latar foto pada baliho tersebut adalah lahan pertanian di Dusun Kampung Baru, Desa Lembanna.

Tak selesai sampai di situ, petugas KPPS juga menyediakan baje' (kuliner tradisional), serta minuman yang dapat disantap oleh para pemilih.

Ketua KPPS TPS 02 Andi Muhammad Tasmira mengatakan dirinya sengaja mengambil tema tersebut terlebih saat ini sedang masa panen.

Namun demikian, ada harapan tersirat dalam tema tersebut.

Siapapun yang menjadi wakil rakyat, baik dari DPRD kabupaten, provinsi, DPR Repubulik Indonesia (RI), hingga presiden, diharap dapat memperhatikan kesejahteraan petani.

"Kita berharap nantinya agar dalam setiap pengambilan kebijakan senantiasa pro terhadap petani sebagai profesi yang mayoritas di Indonesia dan pada khususnya di Dusun Kampung Baru Desa Lembanna Kecamatan Kajang," harap Andi Muhammad Tasmira.

Selain itu, penggunaan kostum petani dalam momentum pemilu tahun ini, sebagai wujud kontribusinya sebagai anak bangsa.

Dalam hal ini untuk melestarikan nilai-nilai adat istiadat budaya Indonesia yang majemuk di tengah hegemoni gaya pakaian modern di era globalisasi ini.

Bangsa yang besar, kata dia, adalah bangsa yang memiliki identitas nasional yang terjaga sebagai jati diri bangsa.

Salah satu identitas nasional itu adalah pakaian adat tradisional petani.

Pasalnya, anak-anak milenial mulai meninggalkan pakaian khas petani Indonesia, misalnya menggunakan caping dan tengkuluk ini.

"Momentum pemilu ini dimanfaatkan untuk mengajak generasi bangsa untuk menjaga dan melestarikan adat budaya kita," kata dia. (TribunBulukumba.com/Firki Arisandi)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini