Karena itu ia juga sering membasminya dengan cara manual. Dia kerap menggali tanah sekitar akar untuk menemukan hama Engkuk.
Ia meyakini, hama itu tinggal tak jauh dari akar dan buah yang jadi sumber makanannya.
Saat hewan itu terlihat, ia langsung membunuhnya.
Larva-larva ini hidup dengan cara memakan perakaran dan buah di dalam tanah.
Baca: Tujuh Perusahaan Swasta Kantongi Izin Impor Bawang Putih
Baca: Misa Kedua, Jemaat Gereja Katedral Jakarta Terpantau Khusyuk Ibadah
Padahal, akar berfungsi menyerap nutrisi dan air dari dalam tanah untuk pertumbuhan tanaman.
Jika penopang pertumbuhan tanaman itu rusak, bisa dipastikan bagian tanaman lain mulai akar, daun hingga buah tidak akan tumbuh normal atau mati.
Tanaman akan kurus, kering hingga mati atau tak berproduksi.
Ubi di dalam tanah yang paling dimanfaatkan petani untuk dikonsumsi atau dijual pun tidak bisa tumbuh normal, atau habis dimakan Engkuk.
Tak ayal, serangan hama Engkuk membuat produksi menurun hingga petani terancam gagal panen.
"Kalau masih hidup sampai masa panen ya bisa dipanen, tapi menurun,"katanya. (Khoirul Muzaki)
Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul Hidupnya di dalam Tanah, Serangan Engkuk Resahkan Petani Singkong Banjarnegara