Berikut ini kisah viral kehidupan wanita kanibal bernama Wiji asal Kediri, Jawa Timur yang sering memakan jari-jarinya sendiri hingga tak bersisa.
TRIBUNNEWS.COM - Kisah seorang wanita kanibal di Kediri kini tengah ramai diperbincangkan dan menjadi viral.
Wanita tersebut adalah Wiji Fitriani (29), seorang penderita gangguan jiwa.
Wiji Fitriani tinggal di Desa Ngadi, Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri.
Baca: Wanita Kanibal Pemakan Jari Sendiri dari Kediri, Tangan Tinggal Telapak dan Kakinya Sampai Membusuk
Baca: 5 Fakta Wanita Kanibal Asal Kediri, Sejak Kecil Ditinggal Orangtua Hingga Jari Habis Dimakan Sendiri
Wiji Fitriani dilaporkan menggigiti jarinya sendiri hingga beberapa di antaranya habis.
Kondisi yang menimpa Wiji Fitriani sudah berlangsung lama.
Akibatny, jari-jari tangannya sebelah kiri sudah habis, hanya tinggal telapaknya saja.
Telapak yang terluka itu kini dibalut perban.
Baca: Suku Korowai Papua Masih Praktekkan Kanibalisme : Makan Daging Manusia Sebagai Keadilan
Baca: Cari Keberadaan Suku Kanibal, Personil Kopassus Pernah Dikepung Etnik Pedalaman Papua Pakai Tombak
"Kalau gangguan jiwanya kambuh, penderita menggigit jari tangannya sampai terluka dan mengisap darahnya. Kadang juga ditelannya," ungkap Dedi, tetangga Wiji Fitriani kepada TribunJatim.com, Kamis (18/4/2019).
Karena tidak segera mendapatkan penanganan, jari-jari tangan kanan Wiji Fitriani sekarang yang giliran menjadi sasarannya.
Jari jempolnya malahan sudah tinggal separo.
Dua jari lainnya, yakni telunjuk dan jari manis malahan harus diperban karena terluka bekas digigit dan terjangkit infeksi.
Baca: Kisah Warga Kota Leningrad Praktekkan Kanibalisme Gegara Pengepungan Nazi Jerman
Baca: Perlu Disimpan, Daftar Lengkap Spare Part Kanibalan Kawasaki ZX130
Hanya jari kelingking saja yang terlihat masih utuh.
Cairan antiseptik yang diberikan pada luka-luka Wiji Fitriani pun tidak banyak membantu.
Kehidupan Wiji Fitriani
Sehari-hari, Wiji Fitriani tinggal bersama neneknya, Jirah (65), yang selama ini mengasuhnya.
Sejak diketahui menderita gangguan jiwa, kedua orang tuanya juga jarang menemui.
Sejauh ini penderita masih belum mendapatkan perhatian dari pihak terkait.
"Dulu pernah diperiksakan ke puskesmas dan diberi obat, tapi tidak ada tindaklanjutnya," jelas Dedi.
Nenek Wiji Fitriani, akrab disapa Mbah Jirah, yang sehari-hari merawat cucunya juga tidak bisa berbuat banyak lantaran masalah ekonomi.
Baca: Sekte Hindu Aghori Ini Gelar Ritual Kanibal Makan Kotoran Sendiri dan Lakukan Seks di Depan Umum
Baca: 10 Foto Detik-Detik Sebelum Insiden Mematikan Terjadi, Tewasnya Putri Diana Hingga Kisah Si Kanibal
Namun dengan penuh kasih sayang, Mbah Jirah tetap bertahan membersihkan dan membalut luka cucunya.
Mbah Jirah hanya berharap ada perhatian dari aparat terkait dengan penderitaan yang dialami cucunya.
Karena selama ini belum ada petugas medis termasuk perangkat desa yang datang.
Menurut Dedi, sudah lama Wiji Fitriani diketahui menderita gangguan jiwa.
Malahan sebelumnya jika gangguan jiwanya kambuh, Wiji Fitriani juga sering menjerit-jerit dan mengamuk yang meresahkan tetangganya.
"Kalau sudah menggigit jari biasanya sudah lapar," ujarnya.
Baca: Mengaku Lelah Jadi Kanibal, Dua Pria Afrika Selatan Ini Serahkan Diri Lalu Dihukum Seumur Hidup
Baca: Diduga Jadi Korban Kanibalisme, Anak Miliarder AS, Michael Rockfeller Hanya Ditemukan Kakinya Saja
Di rumahnya, keluarganya juga menyiapkan ruangan ukuran 3 x 2 meter yang mirip kerangkeng untuk mengisolasi Wiji Fitriani, bila sewaktu-waktu gangguan jiwanya kambuh.
Wiji Fitriani Harus Segera Dirujuk ke Rumah Sakit Jiwa
Dewan Kesehatan Rakyat (DKR) Jaw Timur meminta pihak-pihak terkait memberikan perhatian kasus yang dialami Wiji Fitriani.
"Petugas Kesehatan di Kabupaten Kediri seharusnya bisa lebih memberikan perhatikan kepada Wiji, pasien gangguan jiwa yang memakan jarinya," harap Arif Witanto, Koordinator DKR Jatim kepada TribunJatim.com, Kamis (18/4/2019).
Diungkapkan Arif, setidaknya petugas dapat melakukan tindakan proaktif dengan menjemput bola dan mengaktifkan petugas rawat jiwa mengunjungi rumah penderita.
"Petugas jangan hanya menunggu laporan dan duduk saja. Apalagi penderita juga memiliki Kartu Indonesia Sehat (KIS)," ungkapnya.
Melihat kondisi gangguan jiwanya yang sudah parah, Wiji Fitriani harus secepatnya melakukan perawatan yang lebih intensif dan kontinyu.
Baca: Wanita Kanibal Pemakan Jari Sendiri dari Kediri, Tangan Tinggal Telapak dan Kakinya Sampai Membusuk
Baca: 5 Fakta Wanita Kanibal Asal Kediri, Sejak Kecil Ditinggal Orangtua Hingga Jari Habis Dimakan Sendiri
"Jari tangan kirinya sudah habis digigit," ujarnya.
Selama ini keluarganya dalam merawat jarang sekali memberikan obat penenang.
"Kalau kumat (kambuh) biasanya hanya dimasukkan ke dalam kerangkeng," ujarnya.
Sementara kalau jarinya terluka karena digigit, neneknya hanya mengolesi dengan cairan rivanol pembersih luka.
Padahal penderita juga mengalami gangguan luka membusuk di bagian kedua lututnya yang sudah berbau.
Luka di bagian kedua lutut itu hanya diberi perban dan diolesi cairan rivanol.
"Lukanya sudah berbau, kalau disemprot cairan pembersih keluar belatungnya," tambahnya.
Melihat kondisinya yang sudah parah, Wiji Fitriani harus segera dirujuk ke Rumah Sakit Jiwa (RSJ) untuk mendapatkan penanganan medis yang lebih memadai.
Artikel ini telah tayang di Tribunjatim.com dengan judul VIRAL Kehidupan Wiji Wanita Kanibal di Kediri, Makan Jari Sendiri hingga Habis & Tinggal di Kurungan