News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pemilu 2019

Korban Terus Berjatuhan, Zul Anggota KPPS Meninggal Setelah Mulutnya Keluar Busa

Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Anggota KPPS Sempat Keluarkan Banyak Keringat hingga Mulut Berbuih Sebelum Meninggal Dunia. Sri Erwina Lubis istri mendiang Zulkifli Salamuddin anggota KPPS TPS 43 yang meninggal dunia pasca Pemilu.

TRIBUNNEWS.COM, MEDAN -- Kabar duka datang dari para pengawal Pemilihan Umum ( Pemilu).

Salah seorang anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 43 Kelurahan Gedung Johor, Kecamatan Medan Johor, meninggal dunia.

Anggota KPPS TPS 43 itu diketahui bernama Zulkifli Salamuddin (45) atau yang akrab disapa Zul Tenok.

Zul telah mengorbankan jiwa raganya untuk mengawal Pemilu 2019 yang dilakukan serentak di seluruh Indonesia, agar tidak terjadi kecurangan dan hal-hal yang tidak diinginkan terjadi.

Ditemui dirumah duka di Jalan Karya Jaya, Gang Eka Dame, Kelurahan Gedung Johor, Kecamatan Medan Johor, Kota Medan.

Istri korban, Sri Erwina Lubis (40) mengatakan bahwa suaminya tidak memiliki riwayat penyakit semasa hidup.

Sebelum kejadian, Zul bekerja keras di TPS 43 Gedung Johor untuk penyelesaian penghitungan suara.

Dia berangkat pada Rabu (17/4/2019) pagi dan baru kembali pada Kamis (18/4/2019) pagi sekitar pukul 05.00 WIB saat Subuh.

Baca: Bangkai Buaya 3 Meter Mengambang di Bawah Jembatang Gantung

Baca: Wanita Ini Mengaku Temukan Puing-puing Pesawat yang Hilang Sejak 1981 Menggunakan Google Maps

"Dia pulang jam 5 pagi Kamis. Karena ada selisih. Rupanya ada yang selisih dan nggak ditulis. Karena yang bisa kerja cuma 2 orang makanya lama. Dia (Zul) istirahat dan siang baru bangun," kata Erwina di rumah duka, Sabtu (20/4/2019).

"Sempat dia ngeluh, bilang badannya seperti angin semua di area pinggang dan punggung. Kurasa mungkin karena kecapekan. Capek kali ah katanya," sambung Erwina.

Erwina menjelaskan bahwa pada hari Jumat (19/4/2019) ada acara aqiqah saudara dan bang Zul menyempatkan diri untuk ikut membantu-bantu.

Tapi hanya sebentar saja dia bantu karena masih letih. Menjelang salat Jumat kami pulang kerumah.

Sebelum dia mandi untuk membersihkan diri, dia sempat tiduran. Tiba-tiba Zul merasa ada angin menyerang dan membuat nyeri bagian dadanya.

"Tiba-tiba kayak rasa angin nyerang dadanya. Keringat dingin dia dan minta dibuatkan air hangat. Tapi dia sudah nggak terima lagi badannya.

Baca: Erick Thohir Atur Jadwal Jenguk Sandiaga Uno

Baca: Erick Thohir Atur Jadwal Jenguk Sandiaga Uno

Badannya sudah tegang, keringat dingin seperti jagung terus menetes dari tubuhnya. Nggak lama sudah berbuih mulutnya aku lihat," ungkap Erwina.

"Terus saya minta bantuan kepada tetangga. Karena saya lihat seperti stroke. Kukira stroke karena merot bibirnya.

Sempat saya tepuk-tepuk pipinya tapi dia sudah dalam kondisi tidak sadar," sambungnya.

Lanjut Erwina, Zul kemudian di bawa kerumah sakit Mitra Sejati. Pas sampai sana kata dokter jantungnya sudah tidak berdetak.

Sempat di pompa jantungnya, memang agak ada detaknya naik sedikit.

"Saya sudah senang sampai ucapkan Alhamdulillah. Tapi nggak lama dipanggil ke dalam.

Kata dokternya bapak sudah tidak bisa ditolong lagi. Jantungnya sudah berhenti. Saya langsung shock dan nggak banyak tanya lagi," bebernya.

Erwina menuturkan bahwa semasa hidup Zul tidak mempunyai riwayat penyakit.

Penyebab pasti meninggalnya Zul juga tidak diketahui, apakah karena kecapekan atau apa. Karena memang selama ini Zul punya sakit seperti angin duduk.

"Memang selama ini dia punya sakit kayak angin duduk gitu. Seperti ada angin di tulang belikatnya.

Paling dia bilang aku masuk angin terus minta dikusukin. Karena dia kan Grab juga, pulang jam-jam 1 malam. Riwayat sakit aneh nggak ada, paling kolestrol aja yang tinggi," urainya.

Masih kata Erwina, memang sewaktu jadi anggota KPPS kemarin libur dia Grab. Karena fokus untuk Pemilu itu.

Zul selama sibuk Pemilu kemarin, palingan pulang kerumah sewaktu salat saja. Pokoknya sewaktu salat pulang.

"Saya dengar juga kemarin, ada kawan yang bilang juga ada beberapa anggota KPPS meninggal.

Tapi nggak tahu penyebabnya apa. Mungkin sudah takdirnya meninggal. Tapi rata-rata anggota KPPS yang meninggal.

Mungkin karena diforsir sampai pagi bekerja. Karena kan banyak yang dihitung ada 5 jenis kertas suara," terangnya.

Untuk diketahui, sudah 14 tahun terakhir Zul dan Erwina tinggal di Jalan Karya Jaya, Gang Eka Dame.

Zul meninggalkan anak yang masih belia.

Di antaranya Salwa Rida Putri (16) yang masih duduk di kelas II SMA. Lalu, Dimas Aditya Putra (14) yang masih duduk di kelas 3 SMP dan Raqi Alpha Resi Putra (6) yang masih Taman Kanak-kanak (TK) nol besar.

Jenazah Zul pun telah dikebumikan pagi tadi sekitar pukul 10.00 WIB di pemakaman terdekat yang ada di Jalan Karya Jaya.

Keluarga berharap, Zul bisa diterima disisinya dan amal ibadahnya. diterima oleh Allah SWT. (M.Andimaz Kahfi)

Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul Anggota KPPS Sempat Keluarkan Banyak Keringat hingga Mulut Berbuih Sebelum Meninggal Dunia

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini