Seperti diketahui, Bali merupakan daerah yang sangat unggul di sektor pariwisata. Namun ketiadaan modal membuat koperasi dan UKM mengalami kesulitan.
“Kami melihat salah satu solusi yang tepat membentuk BLUD di Bali. Mudah-mudahan ada inisiasi dari Kementerian Koperasi dan UKM dan kajian akademiknya kita harapkan selesai supaya bisa segera terbentuk,” ujar I Gede Indra.
“Kami harapkan para koperasi dan UKM skala usahanya meningkat, daya saingnya meningkat apalagi Bali sebagai daerah pariwisata favorit dunia. Ini potensi besar yang bisa digarap oleh koperasi dan UKM. Jadi masalah permodalan jangan sampai menjadi kendala,” lanjutnya
Hingga Maret 2019 jumlah koperasi di Bali tumbuh sebanyak 4.932 unit dengan jumlah anggota 1.088.000 orang.
Sedangkan jumlah UKM sebanyak 326.009 unit umumnya bergerak di bidang perdagangan, pertanian, non pertanian dan aneka jasa.
Sekitar 65 persen UKM Bali bergerak di sektor informal yang sebagian di antaranya belum memiliki ijin usaha.
“Akibatnya koperasi dan UKM ini sulit mendapatkan akses pembiayaan sehingga ini menjadi peluang bagi koperasi khususnya simpan pinjam untuk merangkul UKM,” kata Kadis KUKM Bali.