"Langsung dipisah teman-teman, Kadek Diana ke rumah sakit diantar Tamba dan Parta setahu saya. Kalau Dewa Rai saya nggak lihat lagi," ucap anggota dewan yang jadi salah satu saksi mata kasus pemukulan ini.
Saat dikonfirmasi, Ketua Komisi III DPRD Bali, Nengah Tamba mengakui ada peristiwa itu.
Tamba yang mengantarkan Kadek Diana ke rumah sakit mengaku tindakan itu dilakukan sebagai bagian spontanitas dan rasa tanggung jawab terhadap anggotanya di Komisi III.
Dikatakan Diana mengalami luka terbuka di pelipis kiri.
Tamba mengaku saat kejadian memang berada di lokasi.
Namun dirinya tak menyaksikan persis kejadian pemukulan itu.
Ia sudah melihat Kadek Diana terluka, lalu langsung membawanya ke RS Bali Mandara.
“Peristiwanya bagaimana saya tidak tahu tetapi begitu saya melihat, rasa tanggung jawab sebagai ketua komisi ya saya langsung ambil saudara saya itu, saya bawa ke rumah sakit," kata anggota Fraksi Demokrat ini.
“Posisi saya sebagai sopir. Saya konsentrasi di jalan supaya cepat saja sampai di rumah sakit. Dalam perjalanan dia juga tidak cerita apa-apa. Di mobil tadi dia menelepon saudaranya,” tambahnya.
Tamba juga mengaku tidak mengetahui masalah dari kedua belah pihak, namun ia menyarankan supaya cooling down.
Menurutnya sama-sama satu partai mungkin karena emosi sesaat.
“Ini masalah internal. Saya tidak tahu masalahnya seperti apa dan tidak mau tahu. Di mobil tadi dia menelpon saudaranya,” akunya.
Meski sempat ada peristiwa memalukan tersebut, Rapat Paripurna DPRD Provinsi Bali tetap dilaksanakan mulai pukul 10.00 Wita, atau setengah jam setelah kejadian.
Rapat dipimpin Ketua DPRD Provinsi Bali I Nyoman Adi Wiryatama, dan dihadiri Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati.