News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kasus Mutilasi di Malang

Riwayat Sugeng, Pelaku Mutilasi di Pasar Besar Malang, Dikenal Kreatif dan Akrab dengan Anak-anak

Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Daryono
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Riwayat Sugeng, pelaku mutilasi di Pasar Besar Malang, dikenal kreatif dan akrab dengan anak kecil.

Namun, Sugeng kembali lagi ke Jodipan sekitar lima bulan ini dan kerap tidur di samping sebuah rumah kosong.

4. Pernah masuk RSJ Lawang

Tetangga Sugeng, Narko (51), menjelaskan dulunya Sugeng pernah masuk Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Lawang.

Narko mengetahui hal tersebut saat melaporkan Sugeng karena hampir membakar rumahnya pada 2011 lalu.

Petugas kepolisian enggan menangkap Sugeng karena pernah masuk RSJ Lawang.

"Sugeng ini kalau berbicara sama orang normal modelnya seperti orang gila."

"Tapi, kalau pihak Rumah Sakit Jiwa yang mengajak berbicara dia kayak orang normal."

Baca: Pelaku Mutilasi di Malang, Sugeng, Bisa Lepas dari Jerat Hukum, Begini Alasan Polisi

"Itu yang membuat RSJ tidak membawanya," terang Narko, Kamis (16/5/2019).

5. Suka menulis

Muhammad Luthfi, Ketua RW 06 Kelurahan Jodipan saat menunjukkan tulisan Sugeng yang terdapat di sebuah rumah kosong yang terletak di Jalan Jodipan Wetan Gang Ill, Blimbing Kota Malang. Kamis (16/5). (SURYAMALANG/Mochammad Rifky Edgar Hidayatullah)

Sugeng tak hanya meninggalkan tulisan di Pasar Besar Malang, namun juga di dinding sebuah rumah kosong di Jodipan yang kini ia jadikan sebagai tempat tidur.

Muhammad Luthfi, Ketua RW 06 Jodipan, mengatakan ia sudah menduga jika pelaku mutilasi di Pasar Besar Malang adalah Sugeng setelah melihat font dari pesan yang ditulis.

"Saya sudah menduga kalau pelakunya itu Sugeng."

"Karena setiap hari kalau saya ke masjid pasti melewati rumah yang ditinggali Sugeng. Jadi saya tahu persis," ujarnya.

Sugeng sendiri diketahui menulis sebanyak dua pesan di dinding rumah kosong yang dijadikannya sebagai tempat tidur.

Sejumlah tulisan itu bertuliskan, "Dendam sang arwah, Sugeng Angga Santoso".

Juga, "Melalui para utusan Allah SWT besok kalau aku mati, pembalasannya lebih kejam".

(Tribunnews.com/Pravitri Retno W)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini