News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pemilu 2019

33 Warga Luwu Raya Sudah Berada di Jakarta, Siap Ikut Aksi 22 Mei

Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua Front Pembela Islam (FPI) Luwu Raya, Abdul Rauf Dewang. TRIBUN TIMUR/HAMDAN SOEHARTO

TRIBUNNEWS.COM, WARA - Sebanyak 33 orang warga Luwu Raya berangkat menuju Jakarta. Tujuh di antaranya merupakan warga asal Kota Palopo.

Mereka bertolak ke Jakarta sejak tanggal 14 Mei 2019 lalu.

Tujuannya untuk bergabung dengan massa dari berbagai penjuru tanah air pada aksi 22 Mei 2019 besok.

Hal itu diungkapkan oleh Ketua Front Pembela Islam (FPI) Luwu Raya, Abdul Rauf Dewang, saat dihubungi saat dihubungi wartawan, Senin (20/5/2019) malam.

"Total dari Luwu Raya 33 dan tujuh di antaranya dari Kota Palopo, sebagian ada yang berangkat tanggal 14 lalu naik kapal laut dan sebagian naik pesawat," kata Abdul Rauf Dewang.

Meski demikian, Rauf belum bisa memastikan jumlah massa yang berangkat dari wilayah Luwu Raya secara umum, dan Kota Palopo secara khusus.

Memungkinkan bisa bertambah karena ada yang berangkat secara terpisah.

"Dan masih ada beberapa yang menyusul, jadi estimasi total yang berangkat belum bisa dipastikan, sampai ketemu nanti di jakarta," tambahnya.

Sejumlah kendaraan taktis pengahalu massa dan baracuda, parkir di Area Lapangan Monas, Jakarta Pusat, Minggu (19/5/2019). Kendaraan tersebut akan terus disana dalam rangka pengamanan hasil Pemilu 2019 pada 22 Mei nanti. Tidak hanya itu, sejumlah personil Brimob dari berbagai wilayah berkumpul di berbagai titik di Monas dan Senayan. (Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha) (Wartakota/Angga Bhagya Nugraha)

Dia menjelaskan, jika keberangkan kali ini, pihaknya tidak membawa atribut organisasi yang melekat pada setiap kader FPI di seluruh wilayah Indonesia.

Tanpa Senjata Api

Sementara itu, personel TNI/Polri tak akan menggunakan senjata berpeluru amunisi tajam saat mengamankan aksi 22 Mei besok.

Kepala Staf Presiden, Jenderal (Purn) Moeldoko mengungkapkan ada upaya penyelundupan senjata yang diduga untuk mengacaukan situasi pada saat Aksi 22 Mei 2019, bertepatan dengan pengumuman hasil rekapitulasi Pemilu.

Kelompok penyelundup ini ditangkap dan senjatanya sudah diamankan.

Moeldoko menyebut penyelundupan senjata ini sangat besar kemungkinan dilakukan untuk menciptakan tindakan-tindakan anarkis dengan cara adu domba antara massa aksi dengan aparat TNI-Polri yang berjaga.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini