Diketahui, Sandro, meninggal di RSUD Tarakan, Jakarta pada Kamis kemarin.
Baca: Live Streaming Indosiar Barito Putera vs Madura United Liga 1 2019, via Vidio Premier Tonton di HP
Baca: Mahasiswa Tolak Berbagai Aksi Inkonstitusional
Baca: Jakarta Kondusif, MRT Mulai Beroperasi Normal
Ia dirawat di rumah sakit tersebut setelah pecah kerusuhan pada 22 Mei dan menjadi satu dari delapan korban.
Ia meninggal pukul 03.41 WIB kemarin.
Liswan, ayah kandung korban membenarkan bahwa anaknya menjadi salah satu korban tewas akibat kerusuhan yang terjadi di ibu kota.
"Itu betul anak saya yang nomor enam. Berdasarkan informasi jenazah akan sampai pada esok hari (hari ini) sekitar sesudah salat Jumat dan akan langsung kami makamkan," ujar Liswan saat dihubungi melalui telepon.
Liswan berharap ada yang bertanggungjawab atas kejadian yang menimpa anaknnya.
Kata dia, almarhum meninggalkan istri dan dua orang anak yang masih kecil.
Sayang, nomor telepon Liswan yang Tribun hubungi kembali pada malam hari tak lagi aktif.
Kabar ini juga diakui oleh Kabid Humas Polda Jambi, Kombes Pol Kuswahyudi Tresnadi.
Namun ia mengaku belum mendapat informasi di mana jenazah Sandro akan dimakamkan, termasuk apakah dibawa ke Pamenang.
"Informasi yang kami dapat korban sudah tinggal di Jakarta dan menikah di sana, kesehariannya berdagang," kata Kombes Pol Kuswahyudi.
Kata dia, pada Februari lalu korban sempat pulang ke Jambi.
Kuswahyudi menyatakan, almarhum berangkat ke Jakarta dari Jambi bukan untuk melakukan aksi 22 Mei.
Kondusif
Kondisi Jakarta kemarin mulai kondusif dan relatif aman pascakericuhan 22 Mei. Jumlah terduga pelaku dan provokator yang ditangkap kepolisian sebanyak 300 orang. Jumlah ini bertambah dari sebelumnya yang mencapai 257 orang.