Tiga erupsi Gunung Agung terakhir tercatat pada 12 Mei, 18 Mei dan 24 Mei atau hampir setiap 6 hari sekali dengan karakter yang hampir sama.
PVMBG terus memantau dengan intensif perkembangan aktivitas vulkanik.
"Masyarakat diimbau untuk selalu waspada dan ikuti semua rekomendasi PVMBG. Belum perlu ada pengungsian karena permukiman masih berada di zona aman," katanya.
Baca: Efek Dahsyat Erupsi Gunung Agung Bagi Umat Manusia, NASA: Bisa Dinginkan Suhu Dunia
Sementara itu, dikutip dari Antara, meski memiliki daya erupsi yang dahsyat, namun letusan Gunung Agung kali ini ternyata tak didahului oleh tanda-tanda.
"Iya telah terjadi erupsi. Tinggi kolom abu tidak teramati, namun, terdengar suara gemuruh sedang-kuat di Pos Pengamatan," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Bali, I Made Rentin di Denpasar, Jumat (24/5/2019) malam seperti dikutip GridHot.ID dari Antara.
Erupsi tersebut terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 30 mm dan durasi ± 4 menit 30 detik.
Meskipun Gunung Agung kembali erupsi, saat ini status gunung tertinggi di Pulau Bali itu masih pada status Level III (Siaga).
Berdasarkan laporan dari relawan Pasebaya, erupsi yang terjadi malam ini tidak ada tanda-tanda awal akan meletus.
Ketika api sudah keluar baru ada peningkatan seismogram.
Baca: Warga Sempat Mendengar Suara Gemuruh dan Kaca Bergetar Saat Terjadi Erupsi Gunung Agung
Meski erupsi Gunung Agung bisa jadi berbahaya bagi masyarakat di sekitarnya, namun siapa sangka, para ilmuwan justru berharap banyak pada Gunung Agung.
Dikutip GridHot.ID dari Express, Ilmuwan mengatakan erupsi Gunung Agung dapat memperlambat perubahan iklim global hingga lima tahun.
Pasalnya, menurut ilmuwan NASA, gunung Agung di Bali bisa mempengaruhi seluruh dunia.
Bahkan Gunung Agung bisa mungkin mendinginkan planet ini hingga lima tahun ke depan.
Muntahan abu vulkanik dan pertikel lain dari Gunung Agung bisa jadi kebalikan dari pemanasan global, karena suhu planet ini mendingin bukannya meningkat sesuai proyeksi.
Baca: Lontarkan Lava Pijar Sejauh 3 Km, Gunung Agung Erupsi Tanpa Menunjukkan Tanda-tanda Awal