Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Ega Alfreda
TRIBUNNEWS.COM, BALARAJA - Hingga malam ini, unit identifikasi Polresta Tangerang masih melakukan penelusuran dan olah TKP di toko Emas Permata, Balaraja, Kabupaten Tangerang.
Lantaran toko emas tersebut dibobol dua perampok bersenjata api laras pendek dan pedang samurai pada Sabtu (15/6/2019) pagi hari.
Pemilik toko pun merugi hingga enam kilogram emas seharga Rp1,6 miliar dalam sekejap.
Aksi bandit yang beraksi serba menggunakan baju hitam dan topi itu pun terekam kamera pengintai atau CCTV toko tersebut.
Baca: Aksi Sok Jago Direktur PT V Langgar Laulintas Lalu Todongkan Pistol, Saat Ditangkap Menangis
Baca: Viral, Pria 41 Tahun Nikahi Gadis 13 Tahun di Sidrap, Baru Kenal 3 Bulan di Facebook
Baca: Geger Pemulung di Cirebon Temukan Bom di Tempat Sampah
Baca: Dedengkot Curanmor Asal Lampung Tewas Ditembak,Setelah 1 Tahun Jadi Buruan Polda Metro Jaya
Kanit Iden Polresta Tangerang, Aipda Ardiansyah menerangkan, hingga malam ini jajarannya masih mengumpulkan sidik jadi yang tertempel di sekat-sekat toko emas Permata.
"Kita baru ambil sidik jari beberapa, karena di situ banyak sidik jari, banyak yang ditinggalkan. Kita belum tahu apakah itu pelaku atau bukan.
Mudah-mudahan yang kita panggil itu adalah milik pelaku," ucap Ardiansyah usai olah TKP lanjutan, Sabtu (15/6/2019).
Menurutnya, cukup sulit mengambil sidik jari pelaku lantaran saat kejadian banyak orang yang berkumpul dan memegang tempat yang sama secara bersamaan.
Selanjutnya, polisi juga mengandalkan gambar rekaman kamera CCTV yang merekam semua aksi perampokan toko emas yang bersenjata samurai dan senjata api.
"Saya lihat ada dua CCTV terpasang dan kelihatan jelas. Videonya sendiri saya belum lihat, nanti ada di unit lain yang sudah ada," jelasnya.
Dari pantauan di lapangan, toko emas Permata tersebut tidak dipasang garis polisi usai olah TKP lanjutan.
Menurut Ardiansyah, lantaran polisi sudah cukup mengumpulkan data yang nantinya akan diolah untuk mengindentifikasi dan mengetahui identitas korban.
"Dari keterangan saksi sudah cukup, sedangkan yang di sini sudah ada fakta CCTV sudah jelas, jadi tidak di police line karena data sudah lengkap," ucap Ardiansyah.
Sebelumnya, duo perampok lengkap dengan pistol dan pedang samurai tiba-tiba merampok toko emas Permata dan bawa kabur 6 kilogram emas senilai Rp1,6 miliar.
Kapolresta Tangerang, Kombes Pol Sabilul Alif menerangkan, saat toko melayani pelanggan, turun dua orang pria dari mobil mengenakan masker atau penutup wajah.
"Keduanya juga memakai topi dan menenteng senjata tajam samurai. Bawa enam kilogram emas," kata Sabilul saat dikonfirmasi.
Sementara, menurut kesaksian warga setempat, Asep Hidayat (45), kedua pelaku menggunakan pakaian dan jaket serba hitam dan tertutup.
Satu pelaku yang membawa senjata api laras pendek dari pandangan mata Asep menggunakan celana pendek dan jaket warna hitam.
Sedangkan, yang membawa senjata tajam pedang jenis samurai juga mengenakan pakaian warna hitam namun, menggunakan celana panjang warna hitam.
"Kayaknya bukan orang sini, karena enggak pernah lihat ciri-cirinya. Bentuk badannnya kecil agak tinggi putih, pakai masker dan pakai topo logo Kopasus," ucap Asep. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Gelar Olah TKP, Polisi Ambil Sidik Jari di Toko Emas Balaraja yang Digasak Perampok Bersenpi