TRIBUNNEWS.COM, BANTUL - Upaya pencarian korban hanyut di Pantai Baru, Srandakan Bantul atas nama Ferry Anto, terus dilakukan oleh tim SAR Gabungan.
Hingga hari keempat pencarian, Minggu (23/6/2019) pukul 15.00 WIB, Ferry yang hilang tersapu ombak di pantai Baru, Srandakan, Bantul, belum berhasil ditemukan.
"Pencarian terhadap korban terus kita lanjutkan, hingga selama tujuh hari," terang Humas Basarnas Yogyakarta, Pipit Eriyanto, Minggu (23/6/2019).
Ia mengatakan upaya pencarian selama tujuh hari terhadap korban hilang sesuai dengan Undang-undang nomor 29 tahun 2014 tentang pertolongan dan pencarian.
• Kronologi Penemuan Freya, Korban Laka Laut Pantai Baru yang Ditemukan Tewas di Trisik Kulon Progo
• BREAKING NEWS : Satu Korban Laka Laut di Pantai Baru Ditemukan Tewas di Pantai Trisik Kulon Progo
• 5 Fakta Pencarian Hari Kedua Korban Laka Laut di Pantai Baru Bantul, Hingga Petang Masih Nihil
Pada hari keempat ini, proses pencarian dibagi menjadi tiga search and rescue unit (SRU).
SRU 1 menuju ke barat dan stay di Sowangan.
Dimana proses pencarian dilakukan menggunakan pesawat nirawak (drone).
Sedangkan SRU 2 pencarian dilakukan dengan cara melakukan penyisiran menuju arah timur sejauh satu kilometer dari lokasi kejadian.
"Adapun SRU 3 melakukan pemantauan disekitar lokasi musibah," jelasnya.
Upaya pencarian terhadap Ferry Anto merupakan operasi SAR gabungan.
Melibatkan puluhan personel dari sejumlah instansi dan potensi SAR.
Diketahui sebelumnya, lima wisatawan yang merupakan satu keluarga asal Sukoharjo Jawa Tengah terseret ombak saat sedang berlibur di pantai Baru, Desa Poncosari, Srandakan, Bantul pada Kamis (20/6/2019) lalu.
Tiga korban berhasil selamat, sementara dua lainnya dinyatakan hilang.
Korban selamat atas nama Rohimah (30) yang merupakan istri Ferry Anto serta dua keponakannya Shela (17) dan Afdhal Firansyah (11).