NAMANYA Sarmiskam, warga Kepanjen RT 01, Padukuhan Bintaran, Desa Jambidan, Kecamatan Banguntapan, Bantul.
Sarmiskan terpaksa harus tidur dan tinggal di kandang ternak.
Ia hidup satu atap bersama empat kambing peliharaan.
Kambing itu bukan milik Sarmiskam, melainkan kepunyaan tetangganya, Sogiran.
Kambing itu dipercayakan kepada Sarmiskam untuk dijaga dan dirawat.
Tribunjogja.com melihat langsung kondisi kandang ternak tempat tinggal Sarmiskam.
Keadaannya sangat sederhana. Seperti kandang ternak pada umumnya.
Terbuat dari kayu dan beralaskan tanah. Di dalamnya hanya ada satu dipan kayu dengan kasur lusuh sebagai tempat istirahat.
Tidak ada barang elektronik apalagi perabotan mewah. Tidak ada dapur. Kebutuhan memasak mengandalkan bantuan dari tetangganya.
Kandang itu sederhana. Beberapa bagian bahkan tampak dibiarkan begitu saja terbuka.
Kata Sarmiskam, hidup dikandang bersama dengan kambing sudah biasa.
Bahkan ia mengaku tidak merasa bau.
"Disini rasanya ayem tenteram. Tidak dingin. Tidak bau. Kalau hujan sama saja. Sudah biasa," kata Sarmiskam, duduk tenang di dipan kayu tempat tidurnya.
Tiap hari, lelaki berusia 58 tahun itu bekerja sebagai pemulung.