"Dari karantina bandara yang ada di Manokwari menolak untuk dipulangkan," jelas Arisandi.
Menurut aturan pihak bandara, jenazah yang sudah meninggal dunia dalam waktu yang cukup lama, tidak bisa dibawa pulang dengan pesawat.
"Mayatnya sudah di formalin harusnya kan awet yah bisa dipulangkan. Tapi ini tetap juga tidak bisa," sambung Arisandi.
Sakit yang Diderita Mantri Patra
Dikutip dari TribunTimur.com, Mantri Patra diketahui meninggal dunia lantaran sakit malaria.
Lantaran meninggal dunia di pedalaman, keluarga Mantri Patra mengaku baru mengetahui perihal meninggalnya sang mantri, Jumat (21/6/2019).
"Kami tidak mengetahui kalau dia sedang sakit. Karena di daerah tempat dia bertugas jaringan itu sangat sulit," kata saudara Mantri Patra, Arisandi, Senin (24/6/2019).
Sebelum meninggal dunia karena malaria, Arisandi mendapatkan informasi bahwa teman Mantri Patra sempat mencarikan obat.
"Karena, kehabisan obat di desa Oya. Akhirnya temannya, pergi ke Wasior untuk ambil obat," kisah Arisandi.
Jarak tempuh Desa Oya ke Wasior, hanya bisa ditempuh dengan berjalan kaki.
Tak hanya hitungan jam, diperlukan paling tidak tiga hari tiga malam untuk keluar dari Desa Oya menuju ke Wasior.
Lantaran kondisi dan juga jarak tempuh yang cukup lama untuk mencari obat, Mantri Patra diketahui sudah meninggal dunia sebelum menerima pengobatan.
"Temannya belum tiba di Wasior, Patra sudah meninggal," tutur Arisandi.
Baca: Kisah Mantri PNS yang Meninggal Dunia Saat Mengabdi di Pedalaman Papua
Baca: Kisah Mantri Patra yang Meninggal Kehabisan Makanan dan Obat Saat Mengabdi di Pedalaman Papua
(TribunWow.com/Nila Irdayatun Naziha)
Artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul Fakta Lain Kabar Meninggalnya Mantri Patra di Papua Diungkap Bupati, Ini Kronologi Sebenarnya.