Babi hutan ini kemudian pergi meninggalkan Maksum.
Baca: Media Asing Bandingkan Ranking Indonesia Saat Ini dan Satu Dekade Lalu
Dia berlari kencang ke arah timur dan saat itu ada Mbah Warsinah yang sedang mencari daun cengkeh.
Babi hutan langsung menyeruduk dengan siung atau gadilnya hingga korban terluka parah.
Mendengar Warsinah berteriak-teriak minta tolong, Rahmat Suwaryo datang berniat menolongnya.
Nahas, dia juga ikut diserang oleh celeng yang sedang mengamuk.
Kedua orang tersebut sama-sama diserang oleh babi hutan.
Mereka baru bisa lolos setelah warga sekitar berdatangan dan berteriak-teriak menyampaikan keberadaan babi hutan.
Menurut Edi Maryanto (54), kakak Rahmat Suwaryo, habitat babi hutan memang di lereng Gunung Slamet.
Baca: Pertama Kalinya Naik Gunung, Gaya Berpakaian Yuki Kato ketika di Gunung Slamet Jadi Sorotan
Sebelumnya sudah pernah ada serangan babi hutan tapi hanya menyerang tanaman.
"Babi hutan tersebut seakan merasa terancam sehingga menyerang warga. Saya berharap babi hutan tersebut ditangkap kalau bisa sampai mati, karena sudah menyerang manusia," ujar Edi Maryanto.
Dia menyebut ibu Warsinah luka parah berupa robek di bagian punggung.
Begitu pula dengan Rahmat yang robek di bagian kaki.
Kena Luka Tembak Senapan Angin
Pasca penyerangan secara ganas, puluhan warga di sekitar lereng selatan Gunung Slamet memburu bersama-sama babi hutan yang melukai empat orang warga di Desa Windujaya dan Melung, Kecamatan Kedungbanteng, Kabupaten Banyumas, pada Selasa (2/7/2019).