Berdasarkan pantauan Tribunjateng.com, warga di kedua desa itu tampak berkerumun di sejumlah titik dan jalan.
Warga bersama tim Tagana dan sejumlah pihak terkait berupaya memburu babi hutan dengan menggunakan senapan angin.
Bahkan mereka juga terlihat menggunakan peralatan tradisional seperti batang kayu yang dibuat runcing sebagai alat menyerang.
Edi Maryanto (54), warga Dusun Peninis, Desa Windujaya, Kecamatan Kedungbanteng berharap babi hutan dapat segera ditangkap atau bahkan dibunuh.
Sebab serangan tersebut telah meresahkan warga, terutama yang sering beraktivitas di sekitar area hutan.
Baca: Kesal karena Berisik di Pos Ronda, Seorang Warga Tegal Tembak 2 Anak SMP Gunakan Senapan Angin PCP
"Tadi sudah kami laporkan ke polisi. Kami berharap bisa ditangkap atau dibunuh, karena dikhawatirkan akan menyerang orang lagi. Kalau seperti ini terus warga menjadi resah," ujar Edi kepada Tribunjateng.com, Selasa (2/7/2019).
Sementara itu warga lainnya, Kuswarjo (65) mengatakan, babi hutan yang menyerang warga sempat ditembak menggunakan senapan angin.
Namun tembakan tersebut belum dapat melumpuhkan babi hutan.
"Babi sudah terluka. Tadi kena tembak senapan angin, ada beberapa luka tembak katanya," ungkap Kuswarjo.
Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul BREAKING NEWS: 4 Warga Banyumas Diserang Babi Hutan, Serudukan Celeng Bikin Korbannya Luka Parah
Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul Tembakan Senapan Angin Belum Mampu Lumpuhkan Babi Hutan, Pemburuan Warga Masih Berlangsung