Sementara itu, Wakapolres Tabanan, Kompol Rahmawati Ismail mengatakan, hingga saat ini kasus penemuan mayat dalam kardus masih dalam penyelidikan.
Meski pemeriksaan atau autopsi sudah dilakukan, namun hasilnya belum diperoleh polisi.
"Namun dari pemeriksaan, sudah ada data awal seperti jenis kelamin perempuan, umur kurang lebih 30-45 tahun, tinggi badannya sekitar 145 sentimeter, ras mongoloid, dan ditemukan anting atau subeng pada rambut mayat tersebut," ungkapnya.
Apakah mayat yang ditemukan dalam kardus ada hubungannya dengan hilangnya warga Filipina pada Desember 2018?
Kompol Rahmawati menjawab belum pasti dan masih mendalami kasus tersebut.
"Itu masih sangat jauh jika dihubungkan ke sana (hilangnya warga Filipina). Yang jelas saat ini tim dari Polres Tabanan dan tim dari Polda Bali masih terus melakukan penyelidikan dan masih didalami," tandasnya.
Warga Ketakutan
Setelah penemuan mayat dalam kardus, warga Banjar Megati Kelod, Desa Megati, Kecamatan Selemadeg Timur, Tabanan sempat dihantui rasa takut.
Bendesa Adat Megati Kelod, I Gusti Putu Ngurah Aryawan mengaku menerima laporan warga yang kerap melintas di lokasi temuan mayat saat sandikala.
Katanya warga tersebut melihat sosok perempuan yang tidak dikenal.
"Menurut laporan sosok perempuan itu berwujud manusia biasa, tapi dari perasaannya (warga yang melaporkan ini) itu (sosok perempuan) memang bukan warga di sini. Dia hanya melihat sepintas saja, tapi itu hanya informasi atau rumor yang terjadi di wilayah kami. Sehingga dengan digelarnya pecaruan ini kami harap semua sudah kembali normal," tandasnya.
Artikel ini telah tayang di tribun-bali.com dengan judul Ritual Penyucian di TKP Mayat Berambut Pirang di Selemadeg, Krama Sebut Kerap Lihat Sosok Wanita Ini