3. Menunggu antrean selama 8 tahun
Tri mendaftar haji pada tahun 2011 dan baru mendapatkan kepastian keberangkatan pada tahun 2019.
Tri Darini tergabung dalam kelompok terbang (kloter) 10 gelombang pertama dari Kabupaten Klaten dan akan terbang ke Mekah pada 9 Juli 2019 melalui Embarkasi Haji Surakarta.
"Alhamdulillah tahun ini saya bisa berangkat naik haji," ujar ibu dua anak.
Untuk biaya haji, Tri menabung selama 28 tahun dari hasil berjualan kerupuk.
4. Wasiat ayah
Selain jadi cita-cita,Tri mengaku ibadah haji yang dilakukannya merupakan wasiat almarhum ayahnya.
Dia bercerita jika ayahnya berpesan agar dirinya bisa menunaikan rukun Islam kelima, karena lima saudaranya sudah melaksanakan ibadah haji.
"Saya anak ketiga dari enam bersaudara. Saudara saya semua sudah naik haji. Bapak saya pesan agar saya juga naik haji," katanya.
Untuk mewujudkan wasiat ayahya, Tri menabung selama 28 tahun dari hasi jualan kerupuk yang dilakoninya setiap hari.
5. Sementara berhenti jualan
Mendekati keberangkatan ibadah haji, Tri mengaku berhenti sementara berjualan kerupuk.
Dia akan fokus untuk mempersiapkan keberangkatannya yang tinggal beberapa hari lagi.
"Saya bilang ke pelanggan dan mereka mendoakan saya," paparnya.
Dia berharap agar keberangkatan dan selama di Tanah Suci hingga pulang Tanah Air berjalan lancar.
"Saya sering lihat gambar ka'bah di televisi maka tambah ingin ke sana," ujar dia. (Labib Zamani)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "5 Fakta Penjual Kerupuk Naik Haji, Menunggu 28 Tahun hingga Wujudkan Wasiat Bapak"