Makam itu akan digunakan untuk tempat peristirahatan terakhir Sutopo.
Baca: Kepala BNPB Sebut Sutopo Purwo Nugroho Sebagai ASN Berdedikasi Tinggi dan Tangguh
Di balik penggalian tanah di TPU Sasonoloyo, Jalan Perintis Kemerdekaan itu, ada seorang sosok penting bernama, Suwarto (56).
Pak Warto sapaan akrabnya yang menjadi Ketua Tim Penggali Kubur di TPU Sasonolayu itu, mengaku hanya membutuhkan waktu singkat untuk menggali tanah selebar 1,5x2,5 meter dengan kedalaman 1,5 meter lebih.
"Biasanya 4 jam lebih, bahkan ada yang seharian," ungkapnya kepada TribunSolo.com.
"Makam Pak Sutopo mudah digali hanya 2 jam lebih," aku dia membeberkan.
Pria yang sudah 15 tahun menjadi penggali kubur itu menerangkan, tanah di TPU Sasonolayu yang tidak jauh dari rumah duka di Jalan Jambu RT 7, RW 9, Kampung Surodadi, Kelurahan Siswodipuran, Kabupaten Boyolali, mempunyai tekstur tanah keras.
"Bentuknya padas, banyak batu besar saat menggali, tapi makam Pak Sutopo hanya kerikil kecil, Alhamdulillah cepat," terang dia.
Hal senada juga dijelaskan Suparno.
Pria 71 tahun yang ikut menggali tanah peristirahatan terakhir untuk Sutopo itu menuturkan, penggalian tanah sangat mudah.
"Ya mungkin karena kebaikan Pak Sutopo semasa hidup, bermanfaat untuk banyak orang di Indonesia," tuturnya.
"Tanahnya itu gembur (tidak keras), jadinya menggalinya mudah banget," papar dia menekankan.
5. Kesaksikan Petugas Pengangkat Peti
Hari Minggu (7/7/2019) malam, Pukul 22.35 WIB, jenazah Sutopo Purwo Nugroho akhirnya tiba di kediamannya di Perumahan Raffles Hills Blok I6 No.15, Sukatani, Cimanggis, Kota Depok, Jawa Barat.
Setibanya di rumah duka, peti jenazah Sutopo pun langsung ditandu dari dalam ambulans oleh lebih dari delapan orang yang diantaranya adalah petugas BNPB.